36

86 17 2
                                    

Yang mau tau suara kentutnya Bambang bisa cek ig @azzahraark.wp  gaess. GC! Keburu ketauan dan Bambang marah-marah:v

Cuss deh!

***

Pagi itu salah seorang dari dua yang bertugas untuk mengabsen seluruh kelas pun memasuki kelas XI IPA 1. Sepertinya adik kelas itu belum tau seperti apa dan bagaimananya kelas para bojong ini. Jadilah ia dibuat kaget dan juga keanehan oleh ulah mereka.

"Heh, dek-dek-dek! Sepatunya paten amat!" Bahkan tanpa peduli guru yang ada di depan, seisi kelas menyoraki cowok itu yang masuk ke kelas tanpa melepas sepatu. Membuat ia meminta maaf kemudian kembali keluar untuk meninggalkan sepatunya di sana.

"Bu," adkel itu salim ke guru yang terpaksa menghentikan penjelasannya karena merasa terganggu oleh kedatangannya. "Izin mau absen."

"Iya, silahkan."

Kemudian murid itu beralih kepada para pemangsa di hadapannya. Bojong pun beraksi.

"Yang nggak masuk siapa kak?"

"Ajab alpa." Satria berteriak.

Yang dituduh pun membalas berteriak. "APA SIH?!"

"Nggak-nggak, bohong!"

"Kemal nggak masuk, Kemal." Sahut Bambang yang membawa-bawa Kemal. Padahal sudah sangat jelas kalau cowok yang disebutkan adalah anak kelas tetangga, bukan termasuk anak VAILY.

"Beneran?" Tanya adkel itu memastikan.

Bambang diam. Yang lain juga tidak berkutik. Namun, ketika adkel itu bergerak untuk menulis nama Kemal, Bambang baru jujur. "Eh, nggak deng."

"Kasihan lho kamu orang ini." Ujar Shifa yang tampak iba dengan perlakuan kawan-kawannya terhadap adkel yang sedang menjalankan tugasnya itu.

"Nihil nggak masuk." Tapi tetap saja Dini tidak mendengarkan ucapan Shifa.

"Nihil alpa!" Sahut kawan yang lain.

"Ammir lho nggak masuk." Kali ini Satria tampak sangat-sangat jujur.

"Kenapa?" Tanya sekelas pada Satria.

"Hilang." Jawab Satria dengan nada yang ada di film Dilan 1990.

"Eh, nggak deng." Ujarnya skeptis.

"Siapa lagi?" Tanya adkel itu yang telah mencatat nama Ammir dibuku absen.

"Ganta. Lagi ke panti jompo dia." Dengan penuh keseriusan diraut wajahnya, Dini pun jujur.

"Agama kan?"

"Yoee."

Sebenarnya yang tidak masuk cukup segitu, tapi para bojong belum siap melepas mangsa. Membuat mereka kembali memainkan adkel tersebut, yang masih menunggu barangkali ada murid lain yang tidak masuk di hari itu.

"Burhan nggak masuk, Burhan!" Ujar Satria sambil mengayun-ayunkan kursinya, karena kebetulan ia duduk di bangku paling belakang saat itu. Bersama bojong-bojong lain.

"Burhan siapa?" Tanya Al mendukung permainan Satria.

"Bapak siapa sih Burhan itu?" Habib pun menyahuti mereka.

"Bapak saya." Jawab Bambang spontan. Membuat sekelas menoleh kepadanya. Merasa aneh mendengarnya. Selain dikarenakan bahwa Burhan bukanlah nama bapak Bambang, kegaringan yang dibuatnya pun membuat sekelas ingin tertawa tapi malas rasanya.

"Nah, katanya bapak kamu Aceng?" Tanya Al. Sementara adkel itu masih menunggu perbincangan mereka.

"Aceng Burhani." Sahut Satria yang berhasil membuat sekelas tergelak. Akhirnya bojong-bojong bisa melepas tawa mereka, dan mempunyai alasan logis dari tawa mereka masing-masing.

"ANJIR. HAHAHAHAHA..."

***

Maaf lama. Ada sesuatu yang bikin author ga mood update gaes. Jadi dimaapin kan? Hehe.

Sedikit tapi seenggaknya bisa menghibur dan nambah kegiatan buat kalian yang jomblo-jomblo. Hai jomblo?
Nggak usah ngakak, udah keduluan saya soalnya:v

Jadi, kapan update lagi?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ntahlah author pun tak tau...(tapi kalo yang vote udah sampe 20 insyaallah di hari itu juga lgsg up deh)😆 OKSS?

Next part bakal ada videonya lhoooooo hehehe:v

Our Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang