Perasaan baru update semalem ya? Gaspoll amat udh up lg wkwk😂
Gpp deh, sekalian mau ngucapin HSS buat Tasya, dan kedua bojong si Ammir dan Satria🎉
Wish all ur wish comes true gaezz😂🙏
Bonus pict lagi dahh😆***
Ehh, udah kelas sebelas aja nih wkwk. Iya. Udah kelas sebelas ini, masa nggak percaya?Baru hari pertama masuk sekolah sudah mendapat hot news dadakan dari sang narasumber bahwasanya si Satria dan Ammir akan berpindah tempat duduk. Mereka akan melengang dari hadapan Dyah dan Kinan.
Sungguh mukjizat yang luar biasa sekaligus patut dipertanyakan alasan perpindahan mereka. Pasalnya Satria yang selama beberapa semester ini selalu mendapat peringkat satu. Bukan hanya di kelas, tapi Satria juga mendapat peringkat satu paralel itu justru pindah ke tempat duduk yang paling belakang mengimbangi deret barisan Bambang serta Ganta.
Dekat dengan kipas, mungkin itulah alasannya. Namun jauh dari guru? Yang benar saja, seorang Satria Pranaja yang pandai mengambil hati semua guru hingga disenangi dan mendapat nilai bagus untuk rapotnya justru memilih pindah ke belakang. Atau karena sering berdebat dengan Dyah dan juga Kinan?
"Yoklah Mir!" Ajak Satria sambil meraih tasnya untuk pindah.
"Jadi?" Tanya Ammir memastikan.
"Jadilah. Ya nggak, Yah?" Satria menoleh ke Dyah.
Dyah yang kurang suka berbicara dengan manusia satu itu karena jika dilakukan hanya berujung perdebatan justru membalas dengan sewot. "Apa sih?!"
"Hihh, setahun duduk depan belakangan masih galak aja Dyah nih. Saya ini mau pindah, jangan dimarahin terus. Nanti kamu kangen kan saya bingung cara tanggung jawabnya." Ucap Satria dengan lagak biasanya.
"Heleh, pindah ya pindah sana. Loss!" Jawab Dyah cuek.
"Halah-heleh-halah-heleh, nti beneran kangen kasian kamunya." Kalau dicium dari bau-baunya Satria ingin menggoda Dyah.
"Kasian apa sih? Pindah ya pindah lho sana. Malah ngelama-lamain di sini." Ujar Dyah menahan emosi hingga mukanya mulai memerah.
"Heh kamu tau nggak?" Tanya Satria kepada Dyah.
Secepat mungkin Dyah menjawab. "Nggak." Jeda sesaat. "Nggak tau. Dan nggak mau tau."
Tapi tetap saja Satria melanjutkan kalimatnya. "Biasanya orang yang suka marah-marah nggak jelas ke cowok itu sebenernya ada perasaan yang terpendam."
Mendengar itu membuat Kinan dan Ammir yang sedari tadi menyimak teman sebangku mereka menahan tawa. Sementara Dyah menilik cowok yang masih berdiri di samping tempat duduknya.
"Emang." Jawab Dyah.
"Tuh kan?" Satria sedikit terkejut karena tebakannya diiyakan oleh Dyah.
"Saya emang udah mendem dari dulu. Mendem emosi buat kamu. Udah ah sana pindah!!!" Frontal Dyah untuk Satria.
"Heleh kamu suka kan sama saya?" Tanya Satria memastikan dugaannya.
"Idihh, orang satu ini geer amat."
Kali ini Kinan menyahut. "Iya, ihh. Dasar erotomania."
Erotomania adalah sejenis penyakit yang penderitanya menganggap semua orang mencintai dirinya.
"Yang dipsikologi fact itu ya?" Itulah akun instagram yang Kinan tahu nama penyakitnya.
Sesaat kemudian Kinan menoleh ke Dyah yang berbicara kepadanya. Dan mengiyakan pertanyaannya.
"Apa? Mania-mania apa?" Tanya Satria.
"Erotomania bedeng!" Sahut Ammir yang tampak kehabisan bungkam. "Itu lho penyakit yang nganggep orang-orang suka sama dia."
"Anah, Dyah ni suka aja pake bawa-bawa penyakit." Lalu Satria yang mudah kebawa emosi dan perasaannya yang pasang surut dalam waktu bersamaan itu pindah ke tempat tujuan. Sebelah bangkunya Bambang dan Ganta.
Dan si Ammir berpesan kepada kedua cewek yang notabenenya sebagai alumni teman debat mereka selama duduk di depan. "Udah jangan dibawa hati, tau sendiri Satria orangnya kayak mana."
"Emang nggak bawa-bawa hati." Kata Kinan ketika Ammir turut menuju bangku belakang. Menoleh ke Dyah dan berucap, "hati dibawa-bawa?!"
***
Setelah ini mungkin bakal ada video-video atau foto mereka. Bisa lihat di instagram @azzahraark.wp 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories [COMPLETED]
Non-FictionDemi kebaikan bersama, maka beberapa nama pemeran disamarkan. Cerita ini mengandung unsur kegabutan yang haqiqi, di mohon bagi gabut pemula jangan menjudge ceritanya karena sudah saya katakan cerita ini mengandung KEHUMORAN yang GABUT. Jangan lupa t...