13

114 15 10
                                    

Ketiganya sudah kembali ke sekolah setelah mengikuti perlombaan ekstra kurikuler Rohis. Ammir dan Bambang ikut meramaikan perlombaan nasyid. Sementara Satria memilih drama.

Mereka pun membawa pulang piala yang sama-sama mendapat juara 2. Selain Rohis, mereka bertiga juga menggeluti ekskul Paskibra. Awalnya hanya Ammir saja, tapi disemester 2 Bambang dan Satria menyusul.

Dan di semester 2 inilah muncul kata-kata semacam Bojong, Uhuy, Ihirr, Tumpak tungser, dan lain sebagainya.

Bojong itu bisa diartikan sebagai suatu yang wah bagi mereka. Misalnya melihat cewek yang membuat mata mereka berbinar. Sedangkan Uhuy dan Ihirr bisa disamakan dengan kata Ciee. Lain dengan Tumpak Tungser, kata ini sebenarnya berawal dari lirik backsound nasyid yaitu Tungtak Tungserr. Tapi entah kenapa banyak yang mendengar seperti Tumpak tungser.

"Sst-sst," Satria mendesut. "E-bojong serrrr."

Teman yang lain mengikuti arah pandang Satria dan benar saja ada mangsa baru di depan kelas mereka.

"Ihirrr-ihirrrr." Yang lain menyoraki.

"Woy, gimbal ini--" Gimbal adalah sebutan Dini untuk Satria. "Nggak mikir ada mantan di kelas ini apa?"

"Hah?" Sekelas terperangah mendengarnya. "Siapa tu uhuy!"

"Si Ayu, ya kan Yu?"

"Eh, apa sih?!" Ayu yang tidak ingin terlibat justru menjadi pokok pembicaraan.

"Heleh. Tumpak tungserrr."

Beberapa kata diataslah yang terdengar ditelinga Ayu sampai tangkapan suara Satria yang mendukung teman sekelas terngiang.

"E-bojong serrrr!" Sahut Satria tambah membuat Ayu bertanya-tanya.

"Kok bego bener sih anak ini. Dikongekin malah ngedukung."

***

Masih baca cerita ini aja hehe:v
Ig : @azzahraark.wp

Our Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang