Mumpung lagi jadwal belajar di rumah jadi sempet lanjutin OUR STORIES dong author wkwk. Jangan lupa VOMMENT yes! Biar lanjut terus sampe ending haha.
***
Waktu itu jamannya angkatan 24 Try Out, di hari rabu. Tapi sayangnya nggak jadi TO karena mati lampu luamaaaaa bangets! Tapi kita tetap nunggu di depan Lab. Komputer--biar nggak belajar wkwk.*jangan ditiru ya gaes!
Sebelum adzan serta brengki ke Lab, Tasya nanya ke Ammir yang keduanya memilih ujian pilihan Biologi.
"Belajar nggak?" Tanya Tasya.
"Nggak!" Jawab Ammir.
"Awas aja ya kalo belajar!" Maksud Tasya itu biar ngimbang.
"Iya lho, santai aja! Biologi itu alam dan alam membantu kita." Jelas Ammir sambil cengengesan membuat sekelas ngakak dengan gurauan dan mereka setuju dengan itu.
Belum selesai mereka tertawa tiba-tiba saja Bambang menyela, "gua nggak dibantu alam, makanya gua pindah." Ucap Bambang. Memang awalnya Bambang memilih Biologi tetapi setelah dipikir-pikir lagi ia akan lebih hoki dengan Ujian Kimia-- faktor kawan gaes! Nggak deng boong:v
Sekelas tergelak lagi dengan ucapan Bambang dengan raut memelas. "Hahaha... pindah alam!" Teriak salah satu dari mereka.
"Iya. Gua nggak dibantu, jadi pindah alam." Setuju Bambang masih dengan raut yang sama.
Funfact : ngakaknya tu yang tadinya Bambang udab mikirin strategi, eh ternyata jauh sama kawan sebelah dia wkwk. *maap Bang!
***
(Senin, 3 Februari 2020)
"Assalammu'alaikum!" Seru adik kelas X yang muncul di pintu kelas. Mereka pun masuk ke dalam, seperti biasa pembulian pun terjadi.
"Masuk dulu! Masuk dulu!" Satria kebetulan lagi dudukdi bagian kanan kelas tepat di pojok kanan depan--sebelah tembok kelas.
Adkel yang dengar titah Satria hanya hah-hoh saja di depan. Mereka tentu tidak mengerti, tapi setidaknya bakal jadi kenangan terindah dari Vaily wkwk.
"Masuk dulu, perkenalan dulu!" Ulang Satria agar mereka mengerti.
Btw itu adkelnya ada 2. Satu tinggi, satu agak pendek. Yang tinggi nyahut ucapan Satria, "hah?"
"Iya. Emang adat istiadatnya gitu. Masuk-masuk!" Satria memaksa merek agar berdiri di depan kelas dan memperkenalkan diri, bukan hanya bertanya secara personal kepada dirinya sendiri.
Akhirnya dengan wajah cengar-cengir mereka menuju ke depan kelas, berucap salam lagi lalu langsung ke inti. "Kita di sini mau ngabsen ya kak!"
"Lho, perkenalan!" Suruh Ammir. Nih tumben-tumbennya ni Ammir ikut-ikutan.
"Ohh... dari IPA 5 kak," ucap yang pendek.
"Orang disuruh perkenalan kok!" Suruh Ammir lebih tegas.
"Siapa?" Yang tinggi baru ngerespon pas Ammir, kasihan Satria hmm. "Aku Shafa."
Kelar perkenalan merek berdua pun mengulang pertanyaan, "siapa yang nggak masuk kak?"
Dengan suara lantang Ammir menjawab. "NIHILLLLLL...!"
Raut kedua adkel itu pun seketika berubah kesal.
***
(Pas hari Jum'at.)
Ammir nggak masuk karena sakit samting--rasahia. Bunda Yuli penasaran dong mana yang namanya Ammir kok udah nggak masuk semingguan. Nanya Vaily jawaban kita-kita cuma, "ngirim surat Bun, PC Bu Hepi ibunya."
"Japri tau japri!" Sahut Bambang yang padahal makna diantara keduanya sama saja. (PC = Personal Chat // Japri = Jalur Pribadi.)
"Sama aja bego!" Satria meliriki Bambang kesal, jijik gitu.
"Surat Online tau!" Sahut Kinan membuat Satria beralih ke Kinan.
"Ck, Nan!"
Bunda Yuli hanya terkekeh geli mendengar perdebatan kita, kemudian berkata. "Duh, mukanya nggak kebaca sama Bunda, yang mana orangnya Ammir itu?"
"Kasih potonya. Kasih-kasih!" Jaya dan Bambang bersamaan.
"Mana sih, ganteng ga?" Bunda makin penasaran.
"Wuohh ganteng bun!" Vaily konpak dwongs!
"Coba liat?" Jaya ke depan dan memberitahu foto Ammir kepada Bunda.
"Ohhhhhh... iyaiyaiya cakep!" Ujar Bunda sambil kayak ngebayang-bayangin mukanya Ammir.
"Hahaha..." ngakak lagi kita.
***
Udah Vote dan Komen? Terima kasih!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories [COMPLETED]
No FicciónDemi kebaikan bersama, maka beberapa nama pemeran disamarkan. Cerita ini mengandung unsur kegabutan yang haqiqi, di mohon bagi gabut pemula jangan menjudge ceritanya karena sudah saya katakan cerita ini mengandung KEHUMORAN yang GABUT. Jangan lupa t...