41 (favorit author 2)

76 15 6
                                    

Part ini syutingnya yang author jadiin esge itu lho!

Di siang menuju sore hari itu, setelah selesai syuting film kelas untuk beberapa adegan, mereka pun berkumpul untuk merundingkan tempat yang akan dijadikan latar untuk adegan lainnya. Dimana tempat yang harus dipilih adalah kafe yang ada bandnya, sekaligus yang cocok dengan dompet anak SMA.

"Besok adegan reuni." Kinan memberitau mereka semua.

"Reuni? Kalo reuni, pada ngajak pasangan nggak?" Tanya Awan.

"Boljug-boljug!" Setuju Jaya.

"Kalo gitu gua cup bawa Nadya." Kata Bambang mantap. Yang membuat Ammir langsung menoleh karena cewek yang disebut adalah gebetan yang sudah lama ia incar.

"Janc*k!" Umpat Ammir yang sangat pantas mendapatkan sensor oleh author.

"Lah koe ki bales, geh! 'Yowes ambil kalo wani', ngono!" Saran Al dengan bahasa jawanya.

Bukannya membalas Bambang, Ammir malah mencari target lain yaitu pacar Awan. "Yowes, kalo gitu gua Anisa." Ujar Ammir menoleh ke Awan yang duduk di sebelah kirinya, sementara Bambang berada di kanan.

Mendengar ucapan Ammir, Awan hanya menampilkan wajah flatnya. Tapi, demi kolor kembang-kembangnya Patrick, serius deh itu muka si Awan mendeskripsikan segalanya.

"Jadi, tempatnya mau dimana ini?" Alhasil Fajar pun mencari topik lain.

"Di Kafe Mama aja gimana? Lorang maen, gua mojok." Saran Jaya. Cowok itu menaik-turunkan alisnya.

"Di Kafe Papa aja gimana, Jay?" Bambang ngelawak bikin nama kafe sendiri.

"Kafe Ibu dan Anak?" Tanya Fajar yang menimbrung guyonan mereka.

"Ngakak!" Mbak Wik, pemeran Santi pun tergelak mendengarnya.

"Itu mah kopi, njir!" Sahut yang lain.

Ada beberapa lawakan ditengah perundingan, hingga Jaya akhirnya kesal sendiri karena inti dari masalah yang dirundingkan tak kunjung bertemu hasil. Karena mereka semua pada sibuk untuk mengalihkan obrolan ke candaannya yang lumayan receh.

"Seriuslah ini mau dimana. Satu-satu ya?" Jaya mengajukan diri sebagai penanya untuk mereka semua. Dan orang pertama yang ditanya Jaya adalah Meli. "Mau dimana Mel?"

"Di rumahmu aja Jay." Meli bercanda.

Jarang-jarang lho ini Meli becanda.

Ketawa geh!

Ketawa.

Tapi Jaya kayaknya hari itu lagi PMS. "Serius!"

"Iyaiyaiya. Dimana aja pilihannya?" Tanya Meli berusaha serius.

"Dempo, Elvinta, Vintage." Jawab Jaya cepat.

"Ya udah Elvinta aja." Meli pun menjawab seserius mungkin. Sama seperti kemauan Jaya.

Orang selanjutnya adalah Celine, tapi pemeran utama difilm kelas itu bahkan sebelum ditanya langsung saja ia menjawab, "sama." Celine menunjuk meli.

"Ngikut." Lanjut Nugraha yang juga menjawab sebelum ditanya.

"Asu!" Umpat Jaya. "Pilih lho!"

Tapi kekesalan Jaya membuatnya memilih untuk bertanya pada orang yang berbeda. "Lanjutlah, kamu?" Jaya bertanya pada Ammir ketika justru Bambang yang menjawab.

"Gua Putri Minang ajalah." Kan, Bambang tambah ngelawak. Membuat wajah datar Jaya semakin meluntur.

"Anjir anak ini nih! Gaada dipilihan woy!" Jaya marah. Kayak Pak Camat yang jualan tomat nggak sengaja jatuhin gelas. #pastipadagamudeng:v

"Udah sih di Moon One aja lah!" Jaya yang sudah malas dengan semua temannya pun malah menyarankan tempat itu gaes. Tempat yang ajep-ajep gitu. Yang deket makam pahlawan itu lho.

"Kambing! Yoklah!" Umpat Ammir yang langsung berdiri setuju.

"Udah kambing-kambing, tapi yoklah." Ujar Al.

***

Makasih buat yang masih setia baca😊
Setia amat deh:v
Vote ya wkwk

Cek IG : @azzahraark.wp

Our Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang