51 (ngeprank guru? boleh juga tuh!)

77 12 0
                                    

Tanggal Terjadi: 19/8/2019
TKP : XII IPA 1
Hari Ultah yang sebenarnya : 18/8/2019

Mungkin ini bakal jadi Part Terpanjang sepanjang masa. Jadi tolong Vote dan Komennya yaa hehe:v

👀👀👀

"Ayolah! Jaya ajalah sama lo Bib," aju Satria. Sehabis upacara bendera, mereka memulai perundingan tentang siapakah yang akan menjadi aktornya.

"Eh, jangan gualah!" Tolak Jaya.

Lalu tiba-tiba saja Dini yang mendengar langsung menoleh dan berhenti pada salah satu meja. "Jangan Jaya, lho! Nanti dia malah kebawa emosi." Tentu kita masih ingat bagaimana Jaya kala itu hampir berkelahi dengan salah satu anak kelas tetangga yang sudah berlangganan keluar masuk BK.

"Cieee, pacarnya membela!" Sekelas diketuai Syifa mencie-ciekan mereka yang diduga-duga sedang menjalin kedekatan.

Dini hanya membalas dengan tawa ketika para Jantan masih mempertimbangkan aktor yang terpilih.

"Siapa dong? Al?" Tanya Satria lagi.

"Jangan! Gagal rencana kalo Al yang maju." Balas Jaya heran dengan pemikiran Satria yang satu itu.

Orang yang merasa terpanggil justru hanya senyam-senyum doang di belakang.

"Iya. Nti malah bilang 'selow lho es, santai-santai!'" Karena cowok satu itu santainya kelewatan!

"Eh, tapi kalo Al yang marah kan malah seru, malah jarang lihat kan? Pasti kayak ketara real." Pikir Kinan meski tidak meminta persetujuan pada Jantan-Jantan IPA I.

"Janganlah! Daripada nggak jadi." Kata Malika.

"Udahlah, Satria sama Habib ajalah!" Saran beberapa murid.

"Janganlah! Nti kalo Kemal tau tiba-tiba dateng, masuk kelas, langsung nonjok habib." Pikir salah satunya secara rasionil.

"Lah iyaya, kan sekeliknya." Lalu sekelas tertawa.

Tiba-tiba saja, salah satu dari kita, yang kalau di Upin & Ipin berperan sebagai Mail memberitau, "Bu Hepi dateng! Bu Hepi dateng!"

Lalu seketika saja seluruhnya pada grasak-grusuk untuk memulai kajian di jam perlajarang pertama.

"Surat apa woy?"

"Eh, eh, ayat berapa?"

"Wahid..."

"Isnaini..."

"Salasa..."

"A'uuu...."

"Heh, heh, surat berapa lho!"

Usai membaca qur'an. Sekelas tiba-tiba menjadi terkikik sesaat.

"Nyanyi-nyanyi!" Usul salah satu dari mereka. Tapi semua pada diam. Tidak ada yang maju sama sekali.

Lalu Bu Hepi dengan tersenyum bertanya, "nggak nyanyi?"

"Kan tadi udah nyanyi bu di lapangan." Sahut Ayu, mengingat hari itu adalah senin. Dan itu terjadi sehabis upacara.

"Ohh..."

"Tapi biasanya nyanyi deng Bu," Satria mulai memancing.

Lalu Satria dengan logat, nada, cara, dan perkataan seperti biasa pun menyudutkan salah satu murid di kelas. "Habib! Habib!"

"Beneran nyanyi?" Habib tampak memastikan. Karena di hari senin mereka jarang melakukan hal itu.

"Nggak lho!" Jawab Ayu, membantu Satria seperti biasa.

Our Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang