43 (core of the core)

81 17 3
                                    

Masih diingetin, sebelum baca lebih baik Vote dulu yaa hehe😂

Mau beramal? Vote dulu dong:v

Buat para sider, author hargai. Tapi seenggaknya follow kek wkwk.

Ohiya follow akun azzahraark juga yaa! Itu 1st account tuh.

Follow IG @azzahraark.wp  buat stalking bojong2. Mereka ada untuk kalian yang berada.

***

Masih suasana syuting untuk pelajaran Bahasa Indonesia, beberapa pemeran beserta orang-orang yang berkepentingan dalam adegan kala itu telah berkerumun di dekat lobi.

Tapi saat mereka ingin meminta persetujuan kepada guru yang sedang jaga di depan, ternyata ada beberapa adek kelas yang juga dapat jatah syuting dari sang guru terzheyeng. Ya, guru Bahasa Indonesia yang mengajar kelas X itu juga yang mengajar di kelas XI IPA 1 karena menggantikan guru yang bertukar jatah kelas XII. Diakibatkan oleh guru yang telah pensiun.

"Lo mau ngapain ess?" Bambang yang berperan sebagai Bambang, dan bangga dengan nama pemberian author itu *segek:v bangga kalilah bung wkwk* bertanya kepada para adkel.

"Take." Jawab mereka serempak.

"Ohhh...." rombongan kelas XI alias anggota VAILY, atau yang biasa dibilang bojongs pun berohria dengan serentak pula.

"Kakak mau ngapain?" Tanya Akbar yang dari benda pegangannya saja sudah kentara jika ia memegan kekuasaan sebagai kameramen.

"Take juga. Kamu adegannya apa?" Tanya Bambang.

"Pulang. Kakak?" Jawab Akbar.

"Sama. Pulang juga." Bambang berbohong.

"Ohh... yaudah kakak duluan aja deh." Ujar Akbar tidak enak kepada kakel-kakelnya.

"Nggak-nggak-nggak." Nggaknya tiga kali gaes. "Kalian dulu aja." Lanjut Satria yang memang berpikir rasionalis. Karena memang Bojongs pun belum minta izin kepada guru yang akan mereka ajak ke dalam proses syuting tersebut.

"Nggak. Ini kita juga lagi nunggu pemeran." Akbar lagi-lagi berusaha mengalah.

Tapi apa boleh buat ketika Bambang sedang mood mengerjai adkelnya satu itu.

"Sama. Kita juga lagi nunggu pemeran." Padahal semua pemeran sudah berada di sana. Namun tetap saja Bambang menunjukan raut watadosnya.

"Lah, lo pemerannya bego!" Ucap Andre Bingsal.

"Yaudah deh, kakak dulu aja." Akhirnya rombongan mereka pun pergi. Mungkin karena merasa tidak enak. Apalagi bagi para junior, senior itu patut diperhitungkan. Salah sedikit saja, hati-hati aja. Kalo kata author sih, "waspadalah-waspadalah!"

"Eh, gimana ini Nan ngomongnya?" Tanya Bambang ke Kinan soal dialognya yang kebetulan Kinan menulisnya tentang Bambang yang pindah sekolah dan diharuskan untuknya berbicara kepada para guru di sekolah itu.

"Ya kayak biasa kamu becandaan lho Bang!" Jawab Kinan.

"Ihh nggak bisa dibuat-buat lho kalo becanda nih!" Rajuk Bambang.

"Bisa-bisa." Kinan meyakinkan Bambang.

"Ihh nggak bisa!" Tapi Bambang tetap tak termakan keyakinan yang Kinan katakan.

"Bisa lho!" Kinan kesal.

"Nggak bisa lho!"

Bodo amat!

"Udah cepet sana aja kompromi dulu." Saran Kinan akhirnya. Mengusaikan perdebatan 'Bisa-nggak bisaan' mereka berdua.

Mereka sudah meminta izin, bahkan sudah selesai syutingnya. Kemudia bergantian dengan adkel yang tadi. Gengnya Akbar dkk.

"Weh gila, dia orang pake SLR gaess!" Ujar Bambang menggebu yang membuat semua pada menoleh ke arah adkel-adkel tersebut.

"Iya ess, mantep! Apalagi yang jadi kameramennya Akbar. Dia kan kalo ngeshoot mantap jiwa." Sahut Satria.

Apalah daya, kita yang cuma ngeshoot pake smartphone hmmzzzz:)

"Iya. Lorang tau yang di IG sekolah yang moto-moto itu siapa? Ya si Akbar." Bambang menjawab pertanyaannya sendiri.

"Manjiw banget hasilnya." Puji Satria.

"Iyaya. Pantes bagus-bagus." Ujar Celine.

"Ohh... jadi Akbar nih kang poto? Be'er tewe ane wkwk." Author ngebatin ini gaes:v

"Liatlah blurannya, anjir banget!" Bambang masih memuji sambil meliriki Akbar dari lobi. "Eh, eh! Liat-liat!" Suruh Bambang ketika Akbar berucap sesuatu. "Anjir! Bahasanya udah nggak cahaya lagi gaess! Laidning-laidning haha."

"Lightening lho!" Ralat Satria.

"Iya-iya. Maap-maap. Marah-marah terus lho." Ucap Bambang mencebikkan bibirnya. Ucapan yang akhir-akhir ini jarang terdengar lagi oleh para bojongs dari mulut Bambang.

Disela mereka ngomongin akbar dari belakang itu, tiba-tiba ada tiga orang kakel cewek yang melewati lobi. Jalan tepat di depan Bambang dan Satria.

"Kak. Kakak!" Sapa Bambang kepada ketiga kakel yang lewat disampingnya.

"Mba, hati-hati ya Mba." Sahut Satria dengan gaya dan gombalan khasnya. Rautnya juga.

"Gimana ini jadi?" Tanya Bambang ketika kakel-kakel itu sudah hilang dari peradaban.

"Aih, Bu Mina udah masuk kayaknya." Mbak Wik memberitau dengan wajah panik.

"Udahlah ke kelas yoklah!" Usul Kinan yang diiyakan mereka.

Tapi saat mereka sudah sampai kelas ternyata guru yang mengajar belum masuk.

"Tuh kan Bu Mina belom masuk." Ucap Satria.

"Ihh... gimanalah." Keluh Celine seperti biasa.

***

Alhamdulillah kita-kita pada naik kelas gengs. Dan kita pun sudah tua dan tentunya jadi senior di sekolah sekarang. Karena kita udah kelas 12 gengssss wadidaw wadawww😂
Kabar gembira juga tuh, si author udah 17th gaess:v udah legal lah ya wkwk. Kita-kita juga abis berlibur dari pulau yang ada di pilem Dear Nathan Hello Salma itu lho wkwk. Setelah sekian lama berbacot tanpa henti, akhirnya pun menemui titik inti dan terbukti hahaha.

Kalo kata orang, "ahlinya ahli, intinya inti, core of the core, VOTE dan KOMEN gaes!:)"

Dare : 20 votes, langsung apdet dihari itu juga.

Baca raventure juga ya:v baru apdet juga tuh wkwk!

Our Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang