Demi kebaikan bersama, maka beberapa nama pemeran disamarkan.
Cerita ini mengandung unsur kegabutan yang haqiqi, di mohon bagi gabut pemula jangan menjudge ceritanya karena sudah saya katakan cerita ini mengandung KEHUMORAN yang GABUT.
Jangan lupa t...
Ketika Kinan sampai ke teras kelas untuk membuang sampah lokernya, ia bertemu Dwi, Malika, dan Celine. Rasa penasaran terpancar dari raut Kinan. Membuat mereka bertanya dengan ketus.
"Ngapa kamu ke sini?" Malika mendahului.
Namun Dyah menjawab, yang tiba-tiba ada di tengah-tengah mereka. "Ngapa sih, terserah Kinanlah."
Melihat suasana awal yang kurang mengenakkan itu membuat Kinan mengalihkan perhatian mereka.
"Kangen kamu. HA-HA-HA." Ujarnya dengan tawa yang terbata.
Kemudian Riska yang muncul dari pintu kelas menyahut dengan nyanyian. "Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya... menahan rasa ingin jumpaaa...,"
Dilanjutkan lagi oleh Celine. Kali ini dengan gerakan tangan yang seolah hal itu memang benar terjadi padanya. "Percayalah padaku aku pun rindu kamu... kuakan pulang...,"
"Melepas semua kerinduan... yang terpendam..." mereka menyatukan suara.
"Apa sih, bucin." Malika memberikan raut datar sebagai respon.
Riska yang sensian justru meninggalkan teras dengan masuk ke dalam ruang kelas kembali. Menyisakan ucapan kesalnya kepada Malika. "Apa sih?!"
Kemudian Dyah menyusul Riska ke dalam. Sementara Celine yang memang tabiatnya bodo amatan terhadap apapun bertahan di tempat itu. Bersama Malika, Dwi, dan Kinan.
Kinan celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu. Mereka yang melihatnya terheran-heran hingga akhirnya Kinan bertanya.
"Ehh gaes, Riza itu yang mana sih anaknya?"
"Ihh, yang itu lho. Tetangga kelas." Malika memberitahu.
"Iya tetangga masa nggak tau sih Nan?" Mbak Wik berkata dengan cara seperti biasa. Matanya mendelik. Alisnya tajam. Wajar kalau ia sering dibilang mirip Yao Ming.
Tau Yao Ming kan? Yang biasa di meme-meme tentang jones itu lho!
Nih lah kalau nggak tau, dikasih tau nih lho!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Celine yang menguping pembicaraan setelah mendengarkan musik lewat earphone bertanya secara hiperbola. "Hah? Kamu nggak tau Riza?".
"Kalo saya tau saya nggak bakal nanya Celine." Jawab Kinan flat.
Namun sialnya suara Celine terdengar sampai ke telinga Bambang yang baru akan masuk ke kelas sehabis dari wc.
"Anah, Kinan? Suka sama Riza?"
"Ehh, nggak."
"Heleh, suka aja bilang." Bambang meragukan ucapan Kinan dengan berusaha membuatnya mengaku.
"Nggak lho Bambang, saya ini cuma nanya Riza yang mana. Bukan saya suka sama Riza."
"Oohhhhhhhhhhh..." panjang ya? "Gitu? Sini saya panggilin anaknya."
Kinan hampir menelan lidahnya sendiri ketika Bambang berlari menuju kelas Riza.
"Jangan BAMBANG!!!"
Namun Bambang tidak mau mendengarkan permohonan Kinan. Hingga ia masuk ke dalam kelas tetangga.