17

102 10 4
                                    

"Ehh, BAMBANGLAH!!"

Kinan yang kesal mengumpati nama cowok yang dalam sesaat kemudian keluar dari kelas itu. Ia cengar-cengir kepada Kinan. Menambah level kemuakkan Kinan padanya.

Entah Bambang memanggil Riza atau tidak, tapi yang pasti sebelum Bambang masuk ia sudah meneriaki nama Riza duluan.

"Bambang ini pekok deng. Nggak tau apa-apa main panggil-panggil anaknya aja." Kinan mengepalkan kedua tangannya. Rasanya ia ingin menjotos wajah cowok yang merasa tak berdosa itu.

"Lah, katanya nanya yang mana Riza? Mau saya bantuin malah marah." Ujar Bambang yang masih diambang pintu kelasnya Riza.

"Siapa yang minta bantuan kamu?"

"Cewek gitu sih, minta tolong aja gengsi. Padahal tinggal bilang aja lho! Gampang."

Gampang-gampang lambemu turah?

Napas Kinan mulai terengah-engah seperti habis berlari 1 km. Lelah menanggapi manusia satu itu.

"Kurang ajar!" Ucap Kinan yang bergegas masuk ke dalam kelas. Takut jika perkataan Bambang barusan adalah benar jika ia memanggil Riza.

"Ehh, jangan marah geh. Za, Riza? Dicariin nih." Bambang berteriak dari luar kelas. Masih dengan niatan mengejek Kinan yang mulai memelototinya dari kejauhan.

"Congor!" Kinan berkomat kepada cowok itu.

***

Ehh adegan ini agak panjang yahh haha. Jadi lebih dari 2 part. BTW, besok ada Kemal sama Satria lagi lho haha. Jangan rindu sama mereka yaa. Berat. Kamu gaakan kuat. Biar Dilan aja😆

Cek IG : @azzahraark.wp

Our Stories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang