5

38.9K 2.1K 138
                                    

Mata Keysha terbelalak melihat orang yang disukainya selama ini dikeroyok oleh segerombolan kakak kelas, tangannya dipegangi oleh beberapa orang dengan kencang hingga membuatnya tidak bisa bergerak, sementara itu satu orang lagi dengan leluasa memukulinya dari mulai pipi hingga menendangnya dibagian perutnya yang membuat seseorang yang sangat disukai Keysha jatuh tersungkur di tanah.

"DARREENNN!!!" Keysha dengan spontan berteriak karena ia sudah tidak tega lagi melihat Darren yang dikeroyok seperti itu.

Teriakan Keysha membuat semua pasang mata menoleh ke arah Keysha, tak terkecuali Darren.

"Keysha?" Darren menggumam.

"Wahhh, ini kan murid baru itu ya? Mau apa lo? ngebela dia ya? Hahah," Ucap seorang kakel yang memukuli Darren dan nggak salah lagi, nama kakel itu adalah Randy.

"Pengecut lo bangsat! Gua gak suka cara lo main keroyokan ke Darren, kek gini! Emang lo disini senior, tapi ya lo jangan semena-mena, PENGECUT!!" Ucap Keysha dengan penuh penekanan yang membuat Randy naik darah dan tidak dapat menahan amarahnya.

"BRENGSEK!" Umpat Randy yang kemudian berjalan menuju Keysha untuk menampar ataupun melakukan tindak kekerasan lain pada Keysha.

Darren yang melihat Randy akan melakukan kekerasan pada Keysha pun langsung beranjak dari tempatnya.

"Jangan pernah lo sentuh dia, ANJING!" Pekik Darren sambil memegangi sudut bibirnya yang berdarah sambil sedikit meringis.

Darren pun langsung menendang Randy dari arah belakang sehingga membuat Randy jatuh tersungkur di tanah. Dengan amarah yang tidak dapat dibendung lagi, Darren menarik paksa kerah seragam Randy dan sebuah kepalan tangan menghantam wajah Randy berulang kali. Teman-teman Randy yang melihat Randy dihajar oleh Darren pun tidak ada niatan sama sekali untuk membantunya. Entah kenapa? Gue pun nggak tau. Eh.

Darren menghentikan pukulannya setelah Randy mengatakan 'menyerah'. Kemudian Darren menoleh ke arah Keysha, menatapnya sekilas dan langsung menarik tangan Keysha pergi menjauh dari sana.

"Ren?" Panggil Keysha.

Darren pun menghentikan langkahnya, ia pun menoleh ke arah Keysha menaikan sebelah alisnya seakan mengatakan 'Apa?'

Keysha pun menatap Darren dengan tatapan nanar, wajah Darren penuh dengan luka lebam. Sudut bibir dan pelipis matanya sobek, membuat darah segar mengalir dari ujung bibir dan pelipisnya itu.

Keysha menghela nafas dan berjalan mendekat ke Darren.

"Mau apa lo?" Ucap Darren dengan tatapan dinginnya.

"Luka lo, kalau nggak cepet dibersihin ntar infeksi loh, ntar muka lo nggak ganteng lagi dong," Ucap Keysha sambil menunjuk ke muka Darren.

"Bodo!" Ucap Darren dingin.

"Hmm, sini lo ikut gue," Ucap Keysha menarik tangan Darren ke sebuah kursi panjang yang tidak jauh dari tempat berdirinya mereka.

Mereka pun akhirnya duduk disana. Keysha mengeluarkan Hansaplast, obat merah dan kapas dari dalam tasnya. Lalu, ia membasahi lembaran kapas dengan obar merah, kemudian Keysha membersihkan luka Darren dengan perlahan-lahan.

Darren pun meringis kesakitan ketika Keysha membersihkan luka yang ada di bibirnya.

"Sakit ya?" Tanya Keysha pada Darren.

"Gak," Ucap Darren dingin.

"Yeee, orang lo tadi meringis gitu, masih bilang nggak sakit?" Ucap Keysha.

"Ren, Btw, lu punya urusan apa sih sama si Kak Randy-Randy tadi?" Tanya Keysha.

"Gak," Ucap Darren tanpa mengalihkan pandanganya yang lurus ke depan.

The Ice Boy Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang