38

25.1K 1.2K 264
                                    

"Beneran ren?" Tanya Keysha kini dengan suara yang bergetar.

"Aku..." ucap Darren.

"Iya beneran Keysha," potong Maya lagi.

"Yaudah," Ucap Keysha sambil menatap Darren yang juga menatapnya dengan tatapan bersalahnya. Keysha pun mengalihkan pandangannya dan berbalik badan ke Daniel.

"Nanti abis nganterin Maya, kita jalan," Ucap Darren.

"Gausah, kamu temenin Maya aja," Ucapnya tanpa merubah posisinya. Matanya juga mulai berkaca-kaca. Daniel yang melihat itupun geram terhadap Darren. Ingin sekali Daniel memberikan pelajaran yang tak terlupakan untuk pacar adik kembarannya itu.

"Tapi key," Ucap Darren lagi.

"Ren, ayo ke toko buku sekarang, keburu sore nanti," Ucap Maya sambil terus menarik lengan Darren.

Akhirnya, Darren pun pergi dari tempatnya bersama dengan Maya juga tentunya. Tak lama kemudian, ia kembali dengan motornya, dan juga dengan Maya yang dibonceng memeluknya. Namun, mereka hanya berlalu saja.

Hati Keysha rasanya hancur saat melihat sahabatnya sendiri sedang berboncengan mesra dengan pacar tersayangnya. Ingin sekali Keysha berteriak sekarang juga di sini. Namun, ia harus menahannya sampai pulang sekolah nanti, ia tidak mau sedihnya ini diketahui oleh sahabat-sahabatnya. Apalagi kakak kembarannya. Pastinya kakak kembarannya itu akan menghajar siapa saja yang membuat sakit hati adiknya.

Suasana disana menjadi hening seketika setelah Darren bersama dengan Maya melewati mereka. Hingga dering telepon Daniel memecah keheningan yang tercipta disana. Daniel pun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Lalu menggeser ke atas tombol bewarna hijau penjawab panggilan.

"Hallo bro, gue udah di depan," ucap seseorang dari seberang telfon sana. Yang membuat semua pasang mata yang ada disana menatap ke arahnya.

"Oke, gue suruh anaknya keluar dulu," Ucap Daniel lalu mematikan sambungan telfonnya. Ia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

Merasa diperhatikan oleh teman-temannya. Daniel pun angkat bicara, "Lo pada ngapain liatin gua?"

"Ih pede banget lu, Monyet Alaska," Ucap Arghya yang sukses mendapatkan tatapan tajam dari Daniel.

"Dari siapa yang?" Tanya Krystal.

"Reyhan, temen aku yang ketemu sama kita waktu itu," Ucap Daniel.

"Mayan nih kalau gue nebeng dia, itung-itung ga kepanasan," batin Krystal.

"Oh, sekarang dimana orangnya?" Tanya Krystal lagi.

"Didepan, oh iya dek, gue tadi nyuruh Reyhan kesini buat jemput Lo. Soalnya gue mau jalan dulu sama Krystal," ucap Daniel.

Keysha hanya diam, pandangannya terfokus hanya pada satu titik saja. Hanna yang kebetulan berada di samping Keysha pun menyenggol pelan lengan Keysha, yang sukses membuat Keysha tersadar dari lamunannya.

"Apaan sih lo Han?" Ucap Keysha kepada Hanna.

"Di ajakin ngomong Daniel juga, ngediem aja," ucap Hanna.

Keysha pun mengalihkan pandangannya ke Daniel, lalu berkata, "apa?"

"Didepan ada Reyhan ngejemput Lo, gue mau jalan dulu sama Krystal, gapapa kan?" Ucap Daniel.

"Tapi kak-" ucap Keysha.

Tiba-tiba saja Krystal memotong pembicaraan Keysha, "Atau gini aja, biar gue yang bareng sama Reyhan, trus Lo bareng sama Daniel aja gapapa,"

The Ice Boy Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang