08.30
Keysha menggeliat kemudian mengerjapkan matanya lalu menatap selimut yang entah sejak kapan selimut itu membaluti tubuhnya. Keysha merubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap ke seluruh sudut ruangan. Namun, ia tidak mendapati sahabat-sahabatnya di ruangan itu, termasuk Darren juga tidak ada disana.
"Ehh itu, motong sosisnya cepetan dong,"
"Nasinya ambil di ricecooker,"
"Woy bisa numis gak sih lo!? Tolol amat sih,"
Mendengar keributan-keributan itu, Keysha langsung mencari sumber keributan yang diyakininya berasal dari dapur. Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, Keysha berjalan gontai menuju ke dapur.
"Apaan sih kalian ribut-ribut," Ucap Keysha sambil mengucek sebelah matanya.
"Wih udah bangun Mak Lampir," Ucap Arghya.
Keysha hanya melirik Arghya sekilas, tanpa menghiraukan perkataan Arghya, Keysha langsung berjalan ke kursi meja makan, lalu duduk disana. Entah kenapa ia jadi sensi sekali dengan Arghya.
"Lo kemaren balik jam berapa sih Key?" Tanya Feo.
"Jam 2," Jawab Keysha singkat lalu ia kembali menatap ke seluruh sudut dapur mencari keberadaan Darren.
Merasa Darren tidak ada disana Keysha pun angkat bicara. "Darren mana?" Tanya Keysha entah pada siapa.
"Pulang, ntar kesini lagi katanya," jawab Brian.
Jawaban Brian hanya dijawab ohh ria oleh Keysha. Lalu Keysha menopang dagunya dengan menggunakan kedua tangannya kemudian menatap satu persatu sahabat-sahabatnya itu. Dimulai dari Feo dan Arghya yang sibuk menumis bumbu. Kemudian menatap Hanna dan Brian yang sibuk memotong-motong sayur dan sosis. Lalu menatap Daniel dan Krystal yang sibuk memindahkan nasi yang masih berada di ricecooker.
Merasa masih mengantuk, Keysha pun melipat kedua tangannya diatas meja makan lalu Menyembunyikan kepalanya diantara lipatan tangannya. Kemudian ia memejamkan matanya, lalu kembali terlelap.
Disisi lain, Darren sekarang sudah berada di rumahnya, duduk santai bersama Thalia dan juga Bundanya di ruang Keluarga.
"Kenapa Papa sama Mama kamu nggak ikut kesini sekalian sih?" Tanya Bundanya Darren pada Thalia.
"Papa sama Mama lagi banyak kerjaan bun, paling juga ntar sore kesini," Ucap Thalia.
"Ohh gitu," Ucap Bundanya Darren.
"Ayah Bara nggak pulang bun? weekend gini?" Tanya Thalia.
"Nggak Thal, Ayahnya Darren pulangnya sebulan sekali, biasannya setiap akhir bulan pulangnya," Ucap Bundanya Darren.
Fyi, Ayahnya Darren kerja di luar negeri dan pulangnya setiap sebulan sekali ya gais.
"Aduh jadi bunda sama ayah ldr an nih ceritanya," Ucap Thalia sambil terkekeh.
"Iya, mana bunda kalau pulang kerja gitu Darren gada dirumah, ngelayap terus ini anak," Ucap Bundanya Darren sambil melirik ke arah Darren yang sibuk bermain ponsel miringnya.
"Darren juga jenuh kali bun di rumah sendirian," Ucap Darren dengan mata dan tangan yang terfokus pada Ponsel Miringnya.
"Eh bun, Darren pacarnya baru loh bun, cantik, udah dikenalin sama bunda belom?" Ucap Thalia.
"Paan sih lo Thal," Ucap Darren melirik Thalia sinis.
"Belom tuh," jawab Bundanya Darren.
"Eh masa belom sih bun? Eh ren buruan napa kenalin Keysha ke Bunda," Ucap Thalia sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Boy Is My Boyfriend
Teen Fiction[On Going] Sebagian Chapter Di Private! Follow dulu agar bisa baca ya :) 15++++ ❝Enak ya jadi lo! Gue perjuangin mulu. lah gue? gapernah lo perjuangin,❞ -Keysha Khalisa Albert ❝Yaudah, kita berjuang bareng deh, gue merjuangin lo! Lo merjuangin gue...