11. Makan bareng

382 37 3
                                    

Suasana kelas sangat ramai karena banyak yang belum mengerjakan tugas kecuali Vina. Padahal sudah waktunya jam istirahat. Vina mau menunggu temannya untuk ke kantin bersama.

"Na, ke kantin duluan aja. Kita masih lama banget ini." Ucap Fira.

"Iya, Na. Kita kayaknya gak bakal bisa ke kantin." Tambah Dila.

"Tapi gue gak mau sendirian." Vina mengerucutkan bibirnya.

"Daripada lo gak istirahat, mau?"

Vina menggelengkan kepala.

"Gue lagi gak bawa bekal sih, kalo gue bawa bekal setidaknya gue bisa minta minum ke elo, Ra." Vina terkekeh.

"Yeu, bambang. Makanya bawa minum dari rumah."

Vina tertawa. "Jadi gue sendiri nih ke kantinnya?"

"Iya, Na. Nanti keburu masuk."

"Ya udah deh. Kalian gak mau nitip sesuatu gitu?"

"Lo itu kelewat baik deh kayaknya, Na."

Vina terkekeh. "Oke, gue bakal jahat sama kalian."

Fira dan Dila tertawa.

Akhirnya, Vina bergegas menuju kantin walaupun seorang diri. Tak apa, kali ini saja ia memberanikan diri, pikirnya.

Sesampainya di kantin, Vina langsung memesan mie ayam satu porsi dan membeli air mineral. Setelahnya ia duduk di tempat yang tidak ada kakak kelasnya.

Tiba-tiba ada cowok yang duduk di sebelah Vina lalu berdeham. Vina menengok ke samping, melihat siapa cowok itu.

"Kak Kevin?"

Kevin tersenyum. "Hai, Vina. Sendirian aja?"

"Iya nih, temen-temen gue lagi pada ngerjain tugas."

"Tugas lo udah?"

"Udah dong gue mah."

"Bagus, panutan gue."

Terlihat Kevin yang juga sedang mau makan. Namun berbeda. Kevin makan nasi dan ayam bakar.

"Lo kok berani sih ke kantin sendiri? Biasanya anak cewek itu paling anti ke kantin sendiri apalagi lo notabenenya masih kelas 10, pasti gak mau diganggu sama kakak kelas."

"Sebenernya gue juga takut kalo ke kantin sendiri kayak gini, tapi ya gimana lagi gue harus ke kantin. Temen-temen gue semuanya ngerjain tugas kecuali gue."

Kevin mengangguk-angguk.

"Biasanya juga gue bawa bekal, tapi sekarang lagi gak bawa."

"Gak pa-pa, lo jadi bisa ketemu gue plus makan bareng sama gue di sini." Kevin terkekeh.

Vina tertawa mendengarnya. "Lo juga biasanya sama Kak Tama, ke mana dia?"

"Dia lagi sibuk sama Akmal, entahlah ngapain."

"Urusan cewek kali. Kak Kevin gak ikutan?"

"Beda urusan lagi kalo masalah cewek. Gue mau berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain." Kevin tertawa kecil.

Vina masih makan sedangkan Kevin sudah selesai.

"Gue perhatiin, lo kalo makan lama juga ya." Ucap Kevin sambil mengusap mulutnya.

Vina terkekeh. "Iya, gue kalo makan emang lama. Kudu sabar yang makan bareng sama gue mah."

"Gue sabar nunggu lo makan kok."

Vina tersedak mendengarnya.

"Uhuk, uhuk."

"Pelan-pelan, Na. Gak usah dipaksain buat makan cepet." Kevin mengusap punggung Vina. Vina langsung meneguk air mineral miliknya.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang