21. Belajar masak

281 32 0
                                    

Saat ini jam istirahat kedua sedang berlangsung. Kevin memilih diam di kelas sambil memainkan ponselnya karena ia sudah kenyang. Kevin membuka aplikasi Line-nya. Ia mencari nama Vina di sana.

Kevin : Na, hari ini lo pulang jam berapa? Ada ekskul gak?

Vina sedang asyik mengobrol dan bercanda-ria dengan Fira dan Dila di depan kelas. Tiba-tiba ponselnya bergetar, ia langsung mengeceknya.

Vina : Jam tiga kak. Gue kan gak ikut ekskul apa apa, osis doang hehe

Kevin sempat terkejut ketika membaca balasan dari Vina.

Kayaknya lo emang niat banget ya Na masuk OSIS. Gak salah gue terima lo di OSIS. Batin Kevin sambil tersenyum.

Kevin : Berarti masak bareng sekarang bisa kan? :D

Vina tersenyum melihat emoticon yang diketik Kevin. Emang cuma lo Kak yang sampe sekarang masih pake emoticon kayak gitu. Unik. Batin Vina.

Vina : Bisa dooong

Kevin : Ya udah, balik sekolah gue tunggu lo di kantin ya. See u! ;D

Vina : Okaaay

Vina tersenyum lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantung rok abunya. Begitu pula dengan Kevin.

•••

Vina, Fira, dan Dila berjalan menuju arah keluar sekolah. Seperti biasa, mereka selalu bertiga ke mana-mana.

Sampai di kantin, Vina melihat keberadaan Kevin yang tengah duduk seorang diri dengan ponsel digenggamannya.

"Eh, guys. Gue ke sini dulu ya, ada perlu. Kalian berdua balik duluan aja. Dah." Ucap Vina seraya berdadah-ria kepada kedua teman kelasnya lalu berjalan memasuki area kantin.

Vina berjalan menghampiri Kevin lalu ia langsung duduk di hadapan Kevin begitu saja membuat Kevin terlonjak.

"Ya ampun, Na. Ngagetin gue aja." Kevin segera memasukkan ponselnya ke dalam kantung celana.

Vina tertawa. "Gitu doang kaget." Vina menatap ke sekeliling kantin. Masih ramai. "Eh, kita mau masak di mana? Lo udah izin?"

"Belum." Kevin terkekeh dengan tampang santainya.

"Yeu, gue kira lo udah izin."

"Gue izin dulu ya. Lo di sini aja, gue nitip tas." Kevin berdiri.

"Gak mau ah. Gue mau ikut, gak mau sendirian di sini, gabut." Vina ikut berdiri, tasnya masih di gendongannya belum ditaruh di atas meja.

Kevin tertawa melihat tingkah manja Vina. Ia menggendong tas ranselnya. "Lucu banget sih, Vina." Ucapannya terdengar seperti orang yang sedang gemas.

Vina tersenyum lalu mereka berdua berjalan menuju ruangan Pak Sugi.

Sesampainya di sana, pas sekali saat Pak Sugi sedang mau keluar. Jadi mereka mengobrolnya di depan pintu ruangan Pak Sugi.

Kevin mencium tangan Pak Sugi begitu juga dengan Vina sambil tersenyum sopan.

"Sore, Pak." Ramah Kevin.

"Ada apa, Vin?"

"Saya mau minta izin buat pake dapur boga yang deket ruang tari, Pak. Boleh gak, Pak?"

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang