18. Rapat LDK

276 30 0
                                    

Pengurus OSIS sudah berkumpul sejak satu jam yang lalu di ruang OSIS. Mereka menunggu anak kelas 12 selesai praktik. Rasanya Vina ingin pulang saja. Perutnya keroncongan meminta makan. Apalagi sedaritadi ia batuk. Vina baru saja sembuh dari sakitnya.

Satu per satu anak kelas 12 berdatangan. Tanda bahwa rapat sebentar lagi akan dimulai.

Benar saja, sekarang anak kelas 12-nya sudah berkumpul semua. Anak kelas 10 dan 11 duduk rapi di lantai.

"Lama ya? Sorry ya kita tadi praktek dulu." Ucap Bian.

"Dimulai aja ya." Ucap Kevin.

Kevin duduk di atas meja. Di hadapan mereka semua.

"Gue bacain gugusnya dulu, oke?"

"Yang pertama, gugus merah, penanggung jawabnya Erza. Ketuanya nanti ya belakangan. Anggotanya ada Lala, Putri, Andi, Rivo, Resya, Senna, sama Reno. Yang gue sebutin tadi, bisa memisahkan diri. Baris per gugus ya."

Kevin terus membacakan siapa saja anggota per gugusnya. Hingga saat gugus yang ada Vina-nya. Kevin tersenyum senang.

"Sekarang gugus ungu. Penanggung jawabnya, gue sendiri, Kevin. Anggotanya Vina, Rizki, Fatih, Lina, Fadil, Niza, Dahlan, sama Chand."

"Wah, itu mah elo yang buat ya Vin?" Goda Bian.

"Buat apaan?"

"Anggota gugusnya. Biar bisa deket-deket Vina 'kan?" Bian tersenyum.

Kevin terkekeh. "Gak usah buka kartu deh lo."

Gugus ungu sudah rapi. Sudah duduk berbaris.

"Kalian keluarin kertas sama pulpen ya. Wajib semuanya, gak ada yang gak nulis."

Vina meminta kertas kepada Lina lalu meminjam pulpen kepada Sintia.

"Perlengkapan pribadi ..."

Kevin membacakan semua perlengkapan yang harus dibawa saat LDK nanti. Dimulai dari pribadi sampai per gugus.

"Oh iya, di gugus ungu ada yang punya penyakit berat gak?" Tanya Kevin.

"Gugus ungu aja yang ditanya, Vin? Yang lain enggak?" Goda Bian.

Kevin terkekeh. "Buat semua gugus kok. Jangan didenger si Bian mah."

"Gak ada 'kan ya?" Tanya Kevin memastikan.

"Chand asma, Kak." Teriak Vina.

"Ada lagi gak? Lo gak punya riwayat penyakit apa-apa 'kan, Na?"

"Enggak kok, Kak."

"Kalo pingsan digendong Kevin kok, Na. Tenang aja." Lagi-lagi Bian menggoda Kevin. Membuat Kevin berdecak kesal.

"Yang lain ada gak?" Tanya Kevin ke seluruh gugus.

"Nanti ketuanya koordinasi lagi aja ya sama anggotanya. Pastiin yang punya penyakit bawa obat-obatan pribadinya."

"Kan belum dikasih tau siapa ketuanya, Kak." Protes salah satu dari mereka.

"Biasa, Kevin lagi gak fokus gara-gara Vina." Goda Bian.

"Bacot lo, Yan."

Bian tertawa ngakak.

"Ya udah, Yan. Sekarang sebutin siapa yang jadi ketuanya." Perintah Kevin kepada Bian.

"Siap. Gue kasih tau ya. Ketua gugus merah Andi. Ungu Rizki." Sampai seterusnya. Bian menyebutkan nama-nama yang menjadi ketua gugus.

"Tempat sama tanggal belum dikasih tau, Kak." Teriak Andi.

"Oh, iya. Untung lo ingetin, Di. Kalo enggak, gak bakal tau kalian semua." Kevin tertawa.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang