19. Laundry

260 33 0
                                    

Vina datang ke sekolah langsung memakai baju praktik yang terbuat dari bahan kaus berwarna biru dongker itu. Ia berjalan menuju counter laundry lalu meletakkan tasnya di etalase yang ada di sana.

"Guys, gue nitip tas ya." Ucap Vina kepada teman-teman kelasnya.

"Lo mau ke mana, Na?" Tanya Fira.

"Mau poldis dulu gue bentar sambil mintain laundry."

"Pengen ikut ih gue. Tapi malu ah banyak anak OSIS."

"Yee, gak pa-pa padahal. Anak OSIS juga manusia kali, Ra."

"Enggak ah, lo aja."

"Ya udah, gue ke depan dulu ya. Titip tas."

Vina segera berjalan menuju gerbang. Ia memakai selempang yang biasa dipakai saat poldis (polisi disiplin). Lalu ia berdiri di tengah-tengah.

"Jaketnya buka ya, Kak."

"Kalo gak dibuka biar aku laundry aja sini. Murah kok, wangi juga."

"Yeu, lo malah promosi, Na." Celetuk Uthi.

Vina tertawa. "Gak pa-pa kale, butuh nih lagi laundry kelas gue."

"Kaos kakinya panjangin lagi ya, Kak."

"Bajunya dimasukin ya, Kak."

"Tali sepatunya item ya, Kak."

"Rambutnya dikuncir ya, Kak."

"Ciputnya dipake ya."

"Kerudungnya besok diganti ya."

"Pake gelang ya lo? Siniin gelangnya. Siapa nama lo? Kelas berapa?"

"Na, tulis Na. Fadel kelas 10 Kuliner 3."

Vina mengetik nama dan kelas yang melanggar peraturan dan tata tertib sekolah di memo ponselnya.

"Laundry dong, Kakak-kakak. Kak, jaketnya aku laundry ya? Eh, laundry ke gue dong. Yes, dapet banyak nih gue, Thi. Udah jam tujuh kurang, gue izin ya."

"Eh, mau kemana lo?" Teriak Reza ketika Vina membuka selempangnya dan ditaruh di kardus. Lalu Vina segera berjalan menjauh dari gerbang.

"Mau ngelaundry gue, Kak! Duluan ya semua." Ucap Vina berteriak.

Sampai di counter, Vina mengajak Fira dan Dila untuk mencari konsumen.

"Ra, Dil, keliling kelas yok!" Ajak Vina semangat.

"Ayo-ayo!"

"Lo enak udah dapet segitu."

"Segini masih kurang kali."

"Yo, jaga counter ya. Kita mau keliling dulu." Ucap Vina kepada Aryo yang dibalas anggukan kepala oleh Aryo.

Mereka bertiga berkeliling dari kelas ke kelas. Hingga sampai di kelas 12 JB 3, Vina yang disuruh bicara kepada anak kelasan itu karena di sana ada Kevin.

"Assalamu'alaikum, Kakak ada yang mau laundry gak?"

"Laundry atuh, Kak."

"Bantu kita, Kak."

Tak lama, Kevin berjalan ke arah Vina sambil menenteng bomber hitamnya.

"Nih, Na. Gue laundry bomber kesayangan gue aja." Ucap Kevin kepada Vina sambil memberikan bombernya kepada Vina.

"Yey, makasih Kak Kevin!"

"Sama-sama. Semangat laundrynya, Vina!" Tanpa Kevin menyemangati Vina pun sepertinya Vina sudah sangat bersemangat.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang