35. Saling merindu

228 27 1
                                    

Beberapa hari setelah diadakannya acara Promnight, saatnya kelas 12 melanjutkan pertarungan melawan beberapa ujian yang akan mendatang. Iya, kelas 12 sekarang-sekarang ini sedang sibuk-sibuknya. Tapi, lihat saat mereka sudah bebas. Saatnya kelas 10 yang berjuang. Melaksanakan ulangan kenaikan kelas pada saat bulan puasa. Mantap.

Vina masih merasakan sedih sejak acara Promnight kemarin. Ditambah, sedari pagi tadi ia tak melihat keberadaan Kevin.

Kak Kevin ke mana, ya? Apa gak masuk? Masa sih? Gak mungkin. 'Kan bentar lagi ujian. Huft, makin sedih gue.

Vina duduk sambil memainkan ponselnya di kelas. Suasana kelas tidak terlalu ramai karena saat ini jam pelajaran sedang berlangsung. Tetapi tidak untuk kelas 10 PH 2.

"Ri, gurunya ada gak sih?" Tanya Vina kepada sang ketua kelas, Ghifari.

"Gak tau, atuh."

"Ya, lo tanya kek. Cari ke ruang guru gitu. Kalo seandainya gak ada, apa ada tugas gitu. 'Kan gak bakal ngegabut gini."

Ghifari yang tadinya ingin duduk tidak jadi karena percakapannya barusan dengan Vina.

"Iya dah iya, gue ke bawah dulu."

Vina terkekeh. Ia mulai merasa bosan lagi. Melirik ke sana, ke sini. Tak tahu harus apa. Ia beranjak. Mendekat ke arah Fira dan Dila.

"Kenapa lo, Na? Lemes gitu keliatannya." Tanya Fira.

"Sedih gue. Gak liat doi dari pagi. Eh, dari setelah Promnight deh."

"Kak Kevin?" Tanya Dila. Vina mengangguk sebagai jawaban.

"Dia sibuk kali, Na. 'Kan bentar lagi ujian."

Dila mengangguk-angguk menyetujui ucapan Fira. "Hooh, Na. Mungkin dia ngedekem di kelas."

"Masa iya sampe segitunya? Sampe gak ngantin gitu? Gak mumet apa tuh otak belajar mulu."

"Yeee, daripada lo galau-galau gini mending di-chat dah tuh Kak Kevinnya." Saran Fira.

"Gengsi kali gue."

"Assalamu'alaikum." Ucap Ghifari yang baru saja datang. Membuat sesi curhat mereka bertiga terhentikan.

"Wa'alaikumsalam. Ada tugas, Ri?"

"Ada. Frau Tika-nya lagi sakit jadi gak bisa masuk kelas. Kerjain, ya. Hari ini juga dikumpulin."

"Siaaap, Pak Ketu!"

Akhirnya, Vina tidak merasa bosan lagi. Ia memutuskan untuk langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bahasa Jermannya itu.

•••

Bel istirahat kedua berbunyi. Vina menghampiri Fira untuk mengajak ke mesjid.

"Ra, shalat gak?"

"Ayo."

"Dil, shalat gak?"

"Belum mandi besar gue, hehe."

"Kebiasaan."

"Ya udah, ayo, Ra."

Vina dan Fira segera menuju mesjid untuk melaksanakan shalat Dzuhur.

•••

Saat perjalanan menuju kelas, Vina melihat keberadaan Bian yang sedang membeli es seorang diri.

"Ra, bentar ya. Gue mau ke Kak Bian dulu."

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang