14. Pensi

327 36 1
                                    

"Gue mau, acara ini berjalan dengan lancar sesuai yang udah kita rapatin sebelum-sebelumnya. Gue percaya, usaha gak bakal mengkhianati hasil. Bantu gue, bantu gue biar acara ini sukses. Ini acara sekolah terakhir yang gue pegang." Ucap Kevin serius.

Panitia sedang berkumpul sebelum acara pensi dimulai. Kevin menjadi ketua di acara ini. Sedangkan Vina menjadi keamanan. Vina suka berkeliling untuk menyuruh agar ke tempat acara berlangsung.

MC sudah memulai acaranya. Para peserta dan penonton berhamburan datang ke arah panggung. Membuat para panitia tersenyum senang.

"Na, untuk saat ini lo jaga gerbang aja ya. Jangan sampe ada yang kabur. Kalo ada yang telat, lo tulis nama sama kelasnya. Dan jangan biarin masuk sebelum gue dateng." Ucap Kevin.

"Oke!" Vina segera menjalankan perintah dari sang ketua.

Ia berjalan menuju gerbang sekolah. Menjaga di sana.

Beberapa saat, ada segerombolan anak cowok yang baru saja datang. Sudah Vina ketahui mereka pasti habis dari tempat tongkrongannya.

Vina belum membuka gerbangnya.

"Buka dong gerbangnya!" Ucap salah satu dari mereka.

100% Vina tidak kenal dengan mereka semua. Vina mengambil ponselnya untuk mencatat nama dan kelas mereka semua.

"Namanya siapa?"

"Lo gak kenal gue? Serius?"

Vina menggeleng. "Siapa?"

"Ardan, 12 TKJ 1. Ketua tongkrongan sekolah. Lo mau tau tempat tongkrongan kita? Di babeh deket mesjid. Kalo mau nongkrong, ke sana aja. Join sama kita-kita." Cowok itu tersenyum miring menatap wajah Vina.

"Udah 'kan? Gue mau masuk."

"Gak bisa. Lo harus nunggu Kak Kevin dateng."

"Mana sih si Kevin?"

Vina sudah selesai mencatat nama dan kelas gerombolan itu. Ia tinggal menunggu kedatangan Kevin. Oh, Vina punya ide. Panggil saja Kevin pakai HT yang ia pegang.

"Kak Kevin? Tes?"

"Iya, Na? Masuk."

"Cepet ke gerbang sekarang."

"Otewe."

"Sebentar ya, Kak Kevin bentar lagi dateng."

Tak lama, Kevin datang. Ia melihat segerombolan itu.

"Kenapa kalian dateng telat? Kalian tau 'kan kalo hari ini ada acara pensi di sekolah? Gue minta tolong, hargain usaha OSIS yang udah nyempetin bikin pensi."

"Siapa lo? Ketos aja belagu." Ucap Ardan yang tadi.

Wajah Kevin masih terlihat santai. "Oke, lo semua gak boleh masuk. Balik lagi aja sana ke tempat tongkrongan lo. Di sini gak butuh orang-orang kayak lo semua."

Vina terkejut mendengar Kevin bicara seperti itu. "Kak! Nanti mereka ngamuk gimana?"

"Gue gak peduli. Gembok gerbangnya, lo ikut gue awasin acara ini."

Vina menurut saja apa yang diperintahkan Kevin. Takut-takut pasukan tadi berteriak atau membuat kerusuhan, Vina segera kabur bersama Kevin.

"Gue kesel liat mereka semua. Seenak jidat masuk sekolah, anak gak tau aturan, gak disiplin."

"Sabar, Kak. Gue tau gimana rasanya jadi lo."

Kevin dan Vina berkeliling. "Di sini aman 'kan, Yan?"

"Aman, Vin." Ucap Bian.

Kevin mengacungkan jempolnya kepada Bian.

"Fit, aman 'kan?"

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang