9. Penyelamat

410 40 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Vina sudah berada di rumah. Ia ingin menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk besok menari. Ya, besok ada penilaian menari yang dilaksanakan di aula sekolah.

Vina berusaha tenang. Berusaha mencari benda itu. Tapi nihil, tidak ketemu. Santai, rileks. Vina sudah menahan tangisnya, namun tak berhasil. Air matanya turun begitu saja.

Ikat kepala punya gue di mana Ya Allah? Itu berharga banget, besok bener-bener harus dipake. Tolong gue... batin Vina.

Tok tok tok.

"Na, Mama buka ya pintunya?" Setia membuka pintu kamar Vina.

"Kenapa, Dek?"

Vina menatap wajah Setia. "Kostum tari aku ada yang ketinggalan di sanggar, Ma." Vina masih menangis.

"Terus gimana? Jauh ya sanggarnya? Duh, mana Vino gak bisa pulang, dia lagi banyak tugas jadi nginep di kos-an. Papa juga masih di luar kota. Mau kita ambil ke sana?"

Vina tetap menangis. Bingung harus bagaimana.

"Besok dipake, Ma. Selama latihan nari tadi aku gak keluarin satupun kostumnya, jadi gak mungkin ilang."

"Berarti ketinggalan di sanggar.."

Vina mengangguk. "Terus sekarang mau gimana? Udah malem, mana gerimis."

"Aku coba telepon ibu sanggarnya deh."

Vina menelepon sang pemilik sanggar.

Beberapa detik kemudian, sambungan terhubung.

"Halo, Bu? Ini aku yang tadi sewa kostum tari, maaf ganggu. Mau nanya, di sana ada ikat kepala gak Bu?"

"Ada nih say satu. Mau diambil apa gimana?"

"Mau diambil, Bu. Makasih ya, Bu. Aku titip dulu di situ nanti diambil kok."

"Iya."

Vina sedikit lega sekarang.

"Gimana? Mau diambil sama siapa?"

"Aku minta tolong Kak Kevin aja apa ya?"

"Emang dia mau?"

Vina mencoba mengirimi Kevin pesan.

Vina : Kak Kevin, lagi sibuk gak?

Kevin : Enggak kok, Na. Kenapa?

Vina : Vina boleh minta tolong gak?

Kevin : Minta tolong apa?

Vina : Kostum tari gue ada yang ketinggalan di sanggar :"(((

Kevin : Sekarang lo dimana?

Vina : Di rumah

Kevin : Serius?

Vina : Iya, gue di rumah Kak

Kevin : Sanggar yang biasa kan? Gue bilang ke ibunya gimana?

Vina : Bu saya mau ambil ikat kepala punya Vina

Kevin : Oke, gue ke sana sekarang

Vina segera menelepon ibu sanggar lagi.

"Kenapa say?"

"Bu, nanti bakal ada cowok yang mau ambil ikat kepala punya aku ya."

"Oh iya say siap."

"Makasih, Bu."

Vina merasa tenang sekarang. Ia tinggal menunggu kabar dari Kevin.

•••

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang