PBR 21

159 13 25
                                    

Verel berusaha menetralkan suasana dengan meminta Ratu memberi Putri waktu untuk sendiri, waktu belajar selesai bell pulang sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing termasuk Putri yang di antar Rasya hingga lobby apart, Putri bergegas naik menuju unit tempat tinggalnya.
"Laper banget tadi gak jadi sarapan, kok di kunci dari dalam" ujar Putri dengan wajah bingung dan akhirnya menekan bell, di dalam Rossa yang sedang masak bersama ART nya langsung mencuci tangan dan berlari ke kamar untuk sembunyi.
"buka pintu bik" perintah Rossa pada pembantunya, yang langsung di angguki bibik yang langsung melangkah ke depan dan membukakan pintu, begitu melihat bibik Putri berteriak dan langsung memeluk bibik.
"Bibiiik" .. Rossa yg mengintip dari balik tirai, hanya bisa menghela nafas dadanya terasa sesak, melihat Putri bisa memeluk pembantunya dengan penuh rindu.. "Mama juga mau kamu peluk seperti itu nak, mama kangen" batin Rossa yang airmata nya mulai menetes.. "maafkan mama Put.
di luar kamar Putri menggandeng manja bibik hingga ke ruang makan.
"Laper bik" rengek Putri..  "Iya non, sekarang ganti baju, cuci muka, tangan, kaki terus maem" Seloroh bibik yang di angguki Putri yang langsung memasuki kamarnya. Setelah Putri masuk kamar, Rossa menemui bibik.. "jangan bilang sama Putri kalau saya ada disini bik" ucap Rossa yang langsung di angguki oleh bibik, dan Rossa buru-buru kembali ke kamar karena takut terlihat oleh Putri. dan saat Putri keluar dari kamar..
"bibik ngomong sama siapa bik?" tanya Putri.. "tadi Putri denger bibik ngobrol.
"Sekarang non makan dulu, baru bibik ceritain, lihat semua ini makanan kesukaan non kan, ada bakwan udang, ada soup jamur, sama kerupuk bibik inget waktu non masib kecil, non gak mau makan kalau gak ada kerupuk" kenang bibik sambil tersenyum.
"Iya bik dan mama selalu beli kerupuk banyak terus aku suka ngumpet di kolong meja makanin kerupuk" kenang Putri ikut mengingat masa kecilnya. "Tapi sekarang semua berubah, tiba-tiba mama gak sayang aku lagi, mama tega membandingkan aku sama Ratu, mama tega menukar aku dengan Ratu" ungkap Putri dengan mimik berubah sedih.. "sayang nya papa, ngomong apa sih? Gak ada ibu yang tidak sayang pada anak nya, mana ada seorang ibu yang menukar anaknya dengan anak lain? Gak ada Put" Tukas Afgan yang baru pulang.. "Tumben papa pulang cepat hari ini" jeda Putri mengalihkan pembicaraan.
"Jangan alihkan pembicaraan Put" sergah Afgan. "Papa minta kamu kasih mama kesempatan, maafkan mama Put, biar kita bisa tinggal sama-sama lagi, untuk kali ini papa yakin mama gak akan mengecewakan kita lagi" ucap Afgan meyakinkan Putri yang mulai menangis. .. "Putri takut pa, gimana kalau ternyata mama bohong, gimana terus kalau mama sebenernya gak sayang Putri, mama udah punya pengganti Putri yaitu Ratu" sergah Putri dengan isak nya.. "sayang nya papa, sini nak' ucap Afgan yang langsung memeluk Putri. "Putri percaya kan sama papa nak?" Tanya Afgan yang langsung di angguki Putri. "Kalau Putri percaya sama papa, sekarang Putri kasih mama kesempatan ya, papa jamin mama gak akan mengecewakan kita lagi.. janji Afgan sambil membelai lembut kepala Putri lalu memegang bahu Putri.. "kasih mama kesempatan ya! Papa mohon.
Putri menatap Afgan lalu mengangguki permintaan sang papa, yang di sambut senyum Afgan.. "sekarang kamu makan, terus istirahat, nanti sore kita makan malam di luar sama mama" ucap Afgan yang langsung fi angguki Putri sambil kembali ke meja makan.

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang