PBR 29

170 13 4
                                    

Anton meminta bagian arsip mencari data medis Rossa, sementara Afros menunggu di ruang pribadi anton, hampir, 45 menit Afros hanya duduk menunggu saat Anton kembali, memang ada data nyonya Rossa Afgan yang bersalin secara caesar hampir 18 tahun lalu, melahirkan bayi kembar perempuan" ucap Anton membaca kertas dalam map yang di bawanya dari ruang arsip. "Itu benar dok, dan bayi kembar kami sehat saat di lahirkan" ujar Afgan menambahkan.. "tapi disini tidak ada keterangan bayi anda meninggal pak!" Ungkap Anton.
"Saya membawa data lengkap dari rumah sakit ini saat putri saya di lahirkan, ini dia" ucap Rossa seraya memberikan sebuah map yang berisi surat keterangan lahir untuk Putri dan surat kematian atas Ratu, tak lupa terlampir jg hasil test DNA antara Rossa dengan Putri dan Ratu.
"anak saya yang di jual suster itu,  hampir meninggal karena kecelakaan minggu lalu, setelah diselidiki ternyata orangtua angkat dari Ratu merencanakan kecelakaan itu, mereka mengajak anak saya untuk bunuh diri bersama, sebelum kecelakaan itu mereka memberikan racun pada anak saya" ungkap Rossa sambil menangis.
"Astagfirullahaladzim, baik bapak dan ibu saya berjanji akan mengungkap kasus ini dan mencari siapa suster yang berani menjual bayi dari pasien di rumah sakit ini, tapi saya mohon jangan melibatkan media dalam kasus ini, beri saya waktu beberapa hari untuk mencari tau semuanya" ucap Anton dengan tegas.. "Baik, kami beri waktu 1 minggu untuk dokter, sebelum kami melaporkan kasus penculikan dan penjualan bayi ini ke polisi" ucap Afgan seolah menantang kesungguhan Anton.
"Kalau begitu kami permisi, kami harus ke rumah sakit untuk menengok putri kami yang sudah menjadi korban dari oknum perawat rumah sakit ini" ucap Rossa yang langsung berdiri diikuti Afgan setelah bersalaman Afros pun meninggalkan rumah sakit, sepeninggal Afros Anton terduduk dan menghela nafas.. "Nama baik rumah sakit ini terancam, aku harus bisa menguak kasus ini dan menemukan pelakunya, dengan tega dia memisahkan bayi dari ibunya, kurang ajar" runtuk Anton.
Anton berdiri dan keluar dari ruangan nya lalu meminta data karyawan lama pada pihak administrasi lalu kembali ke ruangan nya. "ini kasus lama, mungkin aku akan sulit untuk membukanya kembali, tapi aku harus bisa, mereka memiliki bukti kuat, rumah sakit ini bisa mendapat masalah besar jika mereka menempuh jalur hukum"  gumam Anton sambil memeriksa arsip-arsip lama.
Anton bekerja keras mencari pelaku penculikan bayi dengan modus menukar bayi dengan bayi yang sudah meninggal. Sementara itu di rumah sakit tempat Ratu di rawat, begitu tiba di ruang rawat Ratu, Rossa langsung menggenggam tangan Ratu dengan airmata berlinang sementara Afgan berdiri bersandar di pintu, dan tak kuasa membendung airmata nya.
"Maafkan aku sayang.. maafkan pspa nak, ternyata yang Ocha lakukan selama ini hanya kontak batin seorang ibu nalurinya ingin dekat dengan Ratu yang ternyata anak kandung kami ya Tuhan betapa picik nya aku yang selalu menyalahkan Ocha dan menuduhnya menyakiti Putri" batin Afgan, yang tiba" terjatuh berlutut dan memohon maaf pada Rossa sambil menangis "maafkan papa ma, maafkan papa Ratu, melihay itu Rossa langsung berlari menghampiri sang suami dan memeluknya erat..

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang