sebelas

192 14 2
                                    

Begitu melihat Verel Rasya tak kuasa menahan emosinya dan langsung memukul Verel hingga tersungkur.
"Kalau sampai Putri kenapa-napa, gue gak akan pernah maafin lo, kalau tadi lo kasih tau gue di mall itu ada tante Ocha dan sedang bersama Ratu, gue bisa mengantisipasi, dan Putri gak akan celaka" hardik Rasya dan hampir memukul Verel lagi, namun di cegah oleh Afgan, dengan memegangi tangan Rasya.
"Cukup Sya" ucap Afgan. "dan buat kalian cepat pergi dari sini, Putri tidak butuh di jenguk oleh kalian, terutama untuk kamu Ratu, Jauhi anak saya, jauhi istri saya.. jauhi keluarga saya, atau saya akan bertindak tegas pada kamu." Ancam Afgan pada Ratu.
"Tapi om" ucap Verel terhenti karena Afgan mengangkat tangannya.
"Cukup saya bilang, kalian pergi atau saya panggilkan satpam?
"Baik om kami akan pergi" ucap Verel sambil menarik tangan Ratu lalu meninggalkan rumah sakit. Sementara Rossa berdiri mematung dengan sisa isak nya.
"Ngapain kamu masih disini?" Tanya afgan pada Rossa. "Aku bilang pulang dan renungkan kesalahan kamu" bentak Afgan pada Rossa.
Melihat amarah Afgan, Rossa tak mengatakan apapun lagi, langsung pergi meninggalkan rumah sakit, sepeninggal Rossa Afgan hanya duduk sambil memijat kening nya..
"Kamu harus kuat sayang, jangan tinggalkan papa" gumam Afgan dengan tatapan tak lepas dari ruang rawat Putri. "Kenapa lama sekali dokter memberi tindakan pada Putri? Ya Allah sembuhkan Putri jangan ambil Putri dari hamba ya Robb.
Afgan terus menunggu hingga dokter keluar dan memberitaukan jika Putri sudah kembali stabil, membuat Afgan menghela nafas lega, setelah dokter berlalu, Afgan langsung masuk untuk melihat keadaan Putri.
"Nak bangun sayang, kamu harus kuat" ucap Afgan sambil membelai kepala Putri..
Mata Putri masih terpejam Afgan hanya bisa duduk di samping ranjang hingga Rasya datang membawakan makanan.
"Om makan dulu, sejak tadi om bwlum makan" ucap Rasya dan menyodorkan kotak nasi pada Afgan.
"Saya tidak lapar Rasya, melihat kondisi Putri saya.. saya tidak sanggup Rasya, andai bisa saya ingin menggantikan posisinya.
"Papa jangan nangis, Putri gak apa-apa kok pa" Ucap Putri terbata dan perlahan membuka matanya.
"Sayang' ya Allah Alhamdulillah, kamu udah bangun, mana yang sakit nak, bilang sama papa?" Tanya Afgan.
"Putri gak kenapa-napa pa, tapi Putri bisa tambah sakit kalau papa gak makan, Putri gak mau papa sakit" ucap Putri dengan senyum terpaksa.
Afgan tersenyum dan meeaih bungkusan dari tangan Rasya. "Iya sayang papa makan, asal kamu janji buat cepat sembuh." Ucap Afgan mulai menyantap makanan nya.

tbc
397 words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang