tiga belas

183 12 2
                                    

Rossa bergegas menuju rumah orang tua Afgan, namun saat tiba, rumah hanya di jaga para pekerja rumah tangga, Rossa pun menuju rumah Dhika, lagi-lagi Rossa hanya menemukan rumah kosong, Rossa kuan panik dan berusaha menghubungi hp Afgan juga Putri, namun tetap Rossa tak mendapat jawaban, baik hp Afgan maupun Putri tidak aktif.
"Ya Tuhan kemana lagi aku harus mencari anak dan suamiku, beri hamba petunjuk ya Allah.
Rossa pulang dengan rasa kecewa, hingga larut malam Rossa tidak bisa tidur dan berulang kali berusaha menelpon Afgan, yang akhirnya Afgan mengangkat telepon Rossa.
"Tolong dengarkan aku, jangan putus sambungan telpon nya aku mohon" ratap Rossa menghiba.
"Bicaralah ma" Ucap Afgan singkat.
"Kalian dimana?" Tanya Rossa.
"Di suatu tempat, yang nyaman untuk Putri, tidak di bandingkan dengan orang lain, dan dia bisa fokus ujian nasional" Jawab Afgan sedikit menyindir Rossa.
"Maafkan aku tolong kalian pulanglah, aku mohon" Pinta Rossa.
"Kita ketemu di taman tempat biasa besok jam, 4 sore, jgn terlambat" ucap Afgan lalu memutus sambungan telepon.
Keesokan harinya Rossa mendatangi taman yang di maksud Afgan, tapi Afgan belum nampak, Rossa duduk di bangku taman dan berusaha menghubungi Afgan, saat..
"gk perlu telepon aku udah disini" sapa Afgan yang tiba-tiba duduk di samping Rossa.
"Papa? mana Putri?" Tanya Rossa dengan nada sedikit terkejut.
Putri ada, tapi dia gak ikut kesini, dia belum mau ketemu sama kamu, tapi besok dia sudah mulai sekolah lagi, ambil hati nya dengan cara kamu Cha, kamu ibu nya pasti kamu tau cara membujuk nya agar mau pulang.

tbc
253 words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang