enam belas

181 12 5
                                    

Melihat tangis Rossa, Ratu di hinggapi rasa bersalah lalu menghampiri Rossa dan meminta maaf pada Rossa.
"Sudahlah Ratu, ini sudah terjadi sekarang saya harus menjauhi kamu demi anak dan suami saya" ucap Rossa tegas sambil berlalu menaiki mobilnya dan pergi, sepanjang jalan menuju rumah Rossa berusaha menghubungi Afgan dan Putri, tapi tak mendapatkan jawaban, hingga Rossa melewati sebuah swalayan dan mengingat selai coklat favorit Putri, Rossa menghentikan mobilnya dan membeli Roti dan selai coklat juga beberapa chip kesukaan Putri, masih dengan menahan tangis, hingga Rossa selesai berbelanja dan melangkah keluar dengan kantong-kantong penuh berisi makanan, hingga Rossa menabrak seseorang, begitu Rossa menengok..
"Papa" panggil Rossa yang langsung berlutut dan menangis. "aku mohon pa, bawa Putri pulang, aku merindukan anakku, lihat..lihat aku belikan semua makanan kesukaan Putri" ratap Rossa.
"Bangun ma, kita bicara di tempat lain" ucap Afgan membantu Rossa berdiri. "Kamu lihat kita jadi tontonan orang banyak" lanjut Afgan sambil memungut belanjaan Rossa lalu menggandengnya pergi meninggalkan swalayan, dan mengajak Rossa ke sebuah cafe yang tak jauh dari tempat tersebut, setelah duduk dan memesan minuman..
"Kenapa Cha, kenapa kamu terus menyakiti Putri dan mengecewakan aku, kenapa?" Hardik Afgan kesal.
"Maafkan aku, tadi itu tiba-tiba saja Ratu datang dan memeluk aku, dan aku tidak tega menolaknya" ucap Rossa menjelaskan.
"tidak tega pada Ratu tapi kamu tega pada Putri yang anak kandung kamu sendiri?" ucap Afgan yang membuat Rossa terpojok.
"Sekarang aku janji tidak akan mengecewakan kamu lagi, aku akan menjauhi Ratu, aku kangen Putri pa, tolong ijinkan aku menemuinya" pinta Rossa sedikit memohon.
"Aku akan mengatur semuanya buat kamu, karena aku masih sangat mencintai kamu dan ingin semuanya baik kembali seperti dulu, tapi ini kesempatan terakhir buat kamu, kalau kamu sampai menyakiti Putri lagi, aku gak segan-segan meninggalkan kamu dan itu untuk selamanya" ucap Afgan mengultimatum Rossa.
"Kali ini aku janji tak akan mengecewakan kamu dan Putri lagi" Ucap Rossa.
"Aku pegang janji kamu, keluarga kita hanya ada kamu, aku dan anak kita Putri paham" Tegas Afgan.
Rossa hanya mengangguk dan meremas tangan nya sambil bicara sendiri di dalam hati "ya Tuhan mengapa dada ini sesak saat papa mengatakan jika Ratu bukan anggota keluarga! Ada apa dengan aku ya Allah? Ayolah Cha, anak kamu itu Putri bukan Ratu, aku gak mau kehilangan Putri juga papa, aku harus menyingkirkan Ratu jauh-jauh dari hati aku juga kehidupan keluargaku..
"Kenapa kamu diam?" Tanya Afgan yang membuyarkan lamunan Rossa.
"Oh enggak, aku hanya senang kamu kasih aku kesempatan lagi sama aku, dan aku akan menyiapkan sesuatu untuk menyambut kepulangan Putri agar dia senang dan mau memaafkan aku pa" ucap Rossa menjelaskan mengapa dirinya melamun.
"tidak ada Ratu lg paham!!" Tegas Afgan..
Rossa mengangguk, Afgan mengantar Rossa plng lalu kembali ke apart saat tiba di apart Afgan langsung menemui Putri yg sedang sibuk belajar..
"Rasya mana Put?" tanya Afgan..
"gak jadi datang pa, kan papa gak ada di rumah, nanti jadi fitnah, jadi Putri minta bantuin nya besok aja di sekolah"  jawab Putri menjelaskan..

tbc
495 words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang