enam

226 14 1
                                    

Afgan jadi panik dan khawatir saat tau Putri pingsan di sekolah, dan langsung meminta Rasya mengantarnya menemui Putri. Afgan mencari jalan-jalan pintas untuk menghindari kemacetan, hingga tiba di sekolah Rasya pun mengantar Afgan ke ruang UKS, untuk menemui Putri, saat masuk ke ruang UKS Afgan langsung di ajak bicara oleh dokter sekolah.
"Anda orang tua Putri?" Tanya dokter.
"Iya dok saya papanya Putri" Jawab Afgan.
"Putri mengalami dehidrasi, tubuhnya kurang asupan makanan, dan sepertinya ada permasalahan berat membebani pikirannya" ucap dokter menerangkan kondisi Putri. "Saya anjurkan agar Putri di rawat di rumah sakit hingga kondisi fisik juga psikisnya membaik.
"Baik dok" jawab Afgan. " Saya panggil ambulance dulu.
"Papaa" rintih Putri yang mulai siuman.
"Iya sayang, papa disini nak" Ucap Afgan sambil membelai rambut Putri.
"Maafin Putri ya pa' Putri manja jadi ngerepotin papa" ucap Putri terbata dan mulai menangis.
"Enggak sayang, untuk Putri papa gak akan merasa repot" Ucap Afgan lalu membantu Putri duduk dan merangkulnya.
"Om maaf ini saya belikan bubur dari kantin, biasanya Putri suka buburnya" Ucap Rasya yang datang dengan membawa semangkuk bubur.
"Terimakasih Rasya, kamu kok gak masuk kelas?" Tanya Afgan.
"Gak apa-apa om, saya sudah minta ijin kok sama guru, Put kamu makan ya, biar cepet sembuh" bujuk Rasya agar Putri mau makan.
"Sya aku itu manja, aleman, nyebelin iya kan, gak pantes di sayang, aku gak kayak Ratu yang dewasa dan mandiri" keluh Putri dengan airmata berlinang.
"Kamu ngomong apa sih nak?" Sergah Afgan sambil merangkul Putri.
"Iya kamu ngomong apa sih?" Sambung Rasya. "Kamu itu punter, seru, selalu ceria, itu yang buat aku suka temenan sama kamu dan kamu gak aleman ya kan om?" ucap Rasya menenangkan Putri.
"Kalian bohong, kalian cuma mau menghibur aku" ucap Putri di tengah isak nya. "Mama yang bilang, aku itu manja, aleman aku gak kayak Ratu yang dewasa dan mandiri"
"Ya Allah nak, mama ngomong gitu pasti cuma lagi kesal aja, mama lagi capek" Ucap Afgan.
"Enggak pa' kalau mama cuma capek mama gak akan mengabaikan aku waktu di mall, dan mama bersenang-senang dengan Ratu bahkan sampai malam, mama gak kehilangan aku waktu aku pergi ninggalin mereka, mama rela menukar Putri dengan Ratu pa, mama gak sayang lagi sama aku" teriak Putri dengan tangis menjadi.
"jadi semua ini gara-gara Ratu?" Batin Rasya. "Put kamu makan ya, aku akan bantu kamu sebisa aku.
"Terimakasih Sya" antar aku ke kelas" Ucap Putri. "Aku mau tunjukin ke mama kalau aku gak manja.
"Kalau kamu gak makan, darimana kamu punya tenaga untuk belajar Put? "Ucap Afgan" papa gak ijinin kamu masuk kelas, dokter bilang kamu harus di rawat, kondisi kamu sangat lemah, ayo makan buburnya. papa mohon..
"Iya put makan dulu aja, urusan pelajaran aku pasti bantuin kamu kok" Ucap Rasya meyakinkan. "Sekarang kamu pulang istirahat sampe sembuh.
"Tuh dengerin kata Rasya, dia bener Putri harus istirahat ya sayang" Ucap Afgan meyakinkan Putri. "Itu suara sirine, pasti ambulans nya sudah datang.
"Iya pa' Putri mau istirahat tapi di rumah oma, Putri gak mau pulang." Ucap Putri terbata.
"Boleh sayang, tapi kita ke rumah sakit dulu, ambulans nya udah datang" ucap Afgan dan menggendong Putri ke troly bed yang di bawa petugas medis ambulans. "Rasya kamu kembali ke kelas, setelah pulang sekolah kamu boleh menjenguk Putri ke rumah sakit. Ucap Afgan meminta Rasya kembali ke kelas, sementara Afgan mengantar Putri ke rumah sakit, setelah di periksa dokter memutuskan agar Putri di rawat inap di rumah sakit. Sementara itu di sekolah Rasya kembali ke kelas dan mengacuhkan Ratu, langsung meminjam catatan dari temannya dan mengikuti pelajaran hingga jam istirahat tiba.
"Rasya kok lo nyuekin gue, gue tanya soal Putri gak lo jawab?" Tanya Ratu.
"Gak usah sok baik, gue udah tau semuanya, Putri sakit gara-gara lo, gue gak nyangka Ratu, gue bisa bersahabat sama cewek jahat kayak lo" Ucap Rasya sambil lalu meninggalkan Ratu.
Ratu hanya berdiri mematung tanpa kata dan perlahan airmatanya jatuh, Waktu berlalu dan sore kembali tiba, Afgan pulang ke rumah dan langsung mengambil perlengkapan Putri juga beberapa lembar kaos.
"Kamu mau kemana pa? Mana Putri kok jam segini belum pulang?" Tanya Rossa.
"Anak yang kamu hina sebagai anak yang manja dan aleman itu gak mau pulang, dan berita baik buat kamu Cha, selamat kamu berhasil membuat anakku sakit juga menderita lahir batin. Kalau terjadi sesuatu pada Putri aku tidak akan memaafkan kamu Cha, gak akan pernah" Hardik Afgan sambil berlalu dan menarik koper di tangan kanan nya..
"Pa' Tunggu aku gak bermaksud menyakiti Putri" ucap Rossa menahan tangis..

tbc
746 words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang