"Puutrii maafkan mama Put" ratap Rossa yang terduduk di ruang tunggu rumah sakit. Sementara itu di unit apartemen tampak Putri hanya berdiri di balkon kamarnya, walau sudah berhenti menangis, namun matanya tampak sembab, saat terdengar suara Afgan memanggil namanya.
"Puut! Kamu dimana nak?"
"Papa ngapain kesini? gumam Putri yang langsung menghampiri asal suara sang papa "Putri disini pa, tapi papa kenapa kesini, mama sama Ratu kan lagi sakit, kok di tinggal?" Ucap Putri memprotes kedatangan Afgan. "Mereka kan di rumah sakit, di sana ada dokter, ada perawat mereka semua ahli di bidang nya, papa malah merasa kamu lebih membutuhkan papa saat ini sayang" tutur Afgan sambil memegang kedua pipi Putri.
"Putri gak apa-apa kok pa, mungkin Putri mulai terbiasa mendapat perlakuan seperti ini dari mama" tandas Putri dengan senyum terpaksa. "Enggak nak, gak boleh ada orang yang terbiasa di perlakukan tidak adil, dan kamu gak sendiri menghadapi semua ini, ada papa disini sayang" ucap Afgan yang perlahan memeluk Putri erat, dalam pelukan Afgan Putri kembali menangis dan akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
"Putriii Astagfirullah'aladzim" teriak Afgan panik Afgan menggendong Putri dan membawanya ke rumah sakit "Ya Allah kenapa jadi sakit semua?" Runtuk Afgan sambil mendorong troly bed yg membawa Putri ke IGD. Selang beberapa waktu dokter yang menangani Putri keluar dan langsung di hampiri Afgan. "Bagaimana keadaan Putri saya dok, dia sakit apa, kenapa dia bisa tiba-tiba pingsan?" Tanya Afgan pada dokter "Putri kekurangan asupan makanan pak, tubuhnya jadi lemah dan juga" dokter menghentikan ucapan nya dan menatap Afgan.
"Dan juga apa dok?" tanya Afgan penasaran "Sepertinya ada sesuatu yang membuat putri bapak sangat tertekan, saran saya putri anda harus melakukan konsling dengan psikolog" ucap dokter yang membuat Afgan terduduk dan hanya mengucapkan kata "baik dok terimakasih" ucap Afgan dengan tatapan kosong. Dari kejauhan Rossa yang melihat ada Afgan langsung meminta suster mendorong kursi rodanya menghampiri Afgan.
"Papa sedang apa disini?" Tanya Rossa membuat Afgan tersentak dan menengok. "Kamu tanya ngapain aku disini?" hardik Afgan. "iya ngapain kamu disini, Ratu kan di rawat di lantai 2?" Tanya Rossa lagi. "Di otak dan hati kamu cuma ada Ratu, kamu gak tanya aku, kenapa aku disini sendirian, kamu gak tanya di mana Putri? Dia juga anak kandung kamu!" Bentak Afgan dan berlalu tanpa menghiraukan teriakan Rossa yang memanggilnya. "ada apa ini, apa terjadi sama Putri kenapa papa terlihat behitu kalut?" gumam Rossa yang tiba-tiba ingatan nya kembali pada peristiwa kecelakaan yang pernah menimpa Putri. "Ya Allah jangan-jangan Putri kecelakaan lagi" tukas Rossa, yang langsung mencari tau ke bagian informasi apa ada pasien bernama Putri? Begitu mendapatkan informasi Rossa langsung mendatangi ruang rawat Putri, tapi baru sampai di depan pintu terdengar suara Putri dan Afgan sedang berbincang-bincang.
"Putri gak mau di rawat pa, Putri mau pulang aja, Putri takut mama marah dan tambah benci sama Putri kalau Putri manja begini" ucap Putri memelas pada Afgan "Kamu baru siuman nak, dokter menganjurkan kamu untuk di rawat, oke kalau kamu takut mama marah. papa janji mama gak akan tau kamu ada disini" tukas Afgan meyakinkan Putri.
"Terimakasih pa, selama ini papa selalu ada buat Putri, sejak ada Ratu, Putri merasa jadi anak Piatu, mamanya Putri gak ada lagi, yang ada cuma mamanya Ratu yang selalu menyalahkan dan marahin Putri" ucap Putri yang mulai menangis "Putri kangen mama yang dulu pa, mama yang sekarang bahkan gak bangga melihat nilai Putri bagus" lanjutnya lagi, ucapan Putri membuat Afgan meneteskan airmata demikian juga Rossa yang mengurungkan niat nya untuk masuk.
"Anak piatu? Putri merasa seperti anak piatu?" tutur Rossa sambil terus memutar roda kursi roda yang di tumpanginya untuk pergi ke ruang ICCU tempat Ratu di rawat "Aku belum diijinkan keluar dari rumah sakit, sekarang kedua anakku juga sakit, dan di rawat disini" runtuk Rossa sambil menangis dan menggenggam tangan Ratu "Putri merasa jadi anak piatu? ya Tuhan apa yang sudah aku lakukan?" ratap tangis Rossa terhenti saat sapaan seseorang membuyarkannya.
"Aku tau kamu ada disini, tenang saja setelah kondisi Ratu stabil, aku akan minta pihak rumah sakit merawat kalian dalam 1 ruangan agar kalian bisa selalu bersama" tukas Afgan dengan nada menyindir.
"Papa! Gimana keadaan Putri?" Tanya Rossa cepat. "Putri siapa? Oh anakku, si gadis malang yang sudah menjadi gadis piatu? "Tandas Afgan "Aku tau kamu tadi mendatangi ruang rawar Putri dan mendengar semua keluh kesah nya, apa kamu masih belum sadar juga, kalau kamu sudah sangat-sangat keterlaluan Cha" lanjut Afgan lagi dan melihat kondisi Ratu sepintas lalu pergi begitu saja.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI BUKAN RATU
RomanceKisah tentang 2 anak kembar yang tidak identik dan terpisah oleh keadaan, Kisah Putri yang merasa di perlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri sejak kehadiran Ratu yang nota bene adalah sahabat Putri sendiri. Perselisihan antara 2 sahabat terjad...