dua

276 16 0
                                    

Rossa masuk dan meninggalkan  Putri dan teman-teman nya,  tapi fikiran Rossa masih pada Ratu yang terlihat  begitu mirip dengan nya.
"Kalau saudara  kembar Putri masih hidup,  mungkin dia seperti Ratu mirip sama aku" Batin Rossa sambil sesekali  mengintip ke depan untuk melihat Ratu.
Waktu berlalu,  sejak hari itu sikap Rossa berubah, jadi sering melamun dan sering menanyakan tentang Ratu pada Putri,  hingga suatu hari sepulang  sekolah.
"Pa.. Ma besok sabtu Putri mau ke mall,   boleh ya?  "Rengek Putri pada Afros.
"Ke mall?  Sama siapa? " Tanya Afgan.
"Sama temen pa" jawab Putri singkat.
"Temen apa temen" goda Afgan.
"Iih papa,  temen cewek pa,  Ratu, jadi kita mau beli alat tulis pa,  sama aksesoris kayak bando,  jepit rambut,  lip ice hehe.. "ucap Putri menjelaskan.
"Sama Ratu?  Tanya Rossa.
"Iya ma,  mau pergi sama Ratu,  jadi di sekolah  itu aku sama Ratu di ledekin temen-temen ma,  katanya kita kayak kembaran,  tapi beda emak sama bapak haha.. ada-ada aja kan ma" Cerita Putri berapi-api.
"Kok bisa kalian di ledek kembaran?" Tanya Afgan.
"Jadi nih pa,  Putri sama Ratu itu tanggal lahirnya sama,  terus kita satu bangku duduknya,  kemana-mana berdua jadi aja di panggil si kembar, jadi gimana,  boleh gak besok Putri ngemall sama Ratu?  "Tanya Putri lagi dengan wajah memelas.
"Boleh gak yaa?  Ucap Afgan menggoda Putri.
"Boleh"  jawab Rossa cepat .. tapi mama yang anterin"
"Asiik rejeki anak sholeha, gak jadi naik angkot haha.." Tawa senang Putri pun pecah lalu memeluk dan mencium pipi Afros dan berlalu menuju kamarnya tapi sebelum membuka pintu, Putri kembali menengok pada Afros dan..
"Putri sayang papa sama mama" Ucapnya lalu masuk kamar dan menutup pintu.
Hari sabtu yang di tunggu-tunggu Putri tiba,  jam di dinding menunjukkan  jam 10 pagi,  tapi Putri sudah rapi dan duduk di teras depan,  hingga  Ratu datang,  dan Putri berteriak  memanggil Rossa.
"Mamaaa..  Ratu udah datang"
Mendengar  teriakan Putri Afros langsung keluar, di luar dugaan Afgan maupun Putri bahkan Ratu saat melihat Rossa tiba-tiba memeluk Ratu,  tapi mereka masih menganggap wajar, dan ke tiganya pun bertolak  menuju mall dan meninggalkan Afgan di rumah.
"Shopping nya jangan lama-lama ya" Ucap Afgan sambil melambaikan  tangannya.
Dengan gembira Rossa,  Putri dan Ratu bernyanyi riang sepanjang perjalanan, bahkan kemacetan tidak mengurangi keceriaan mereka,  hingga akhirnya mobil yang di kemudikan Rossa tiba di sebuah mall,  masih dengan canda tawa ketiganya memasuki mall,  tangan kanan Rossa menggandeng Putri dan tangan kiri menggandeng  Ratu,  pada awalnya mereka asik bertiga,  hingga Putri dan Ratu mendapat perlengkapan  sekolah yang mereka inginkan,  kegiatan mereka terpotong makan siang,  dan bermain di arena bermain,  saat di arena bermain, Putri mulai merasakan hal yang berbeda,  Rossa mulai asik dengan Ratu saja dan mengacuhkan nya. Putri berusaha mencari perhatian tapi Rossa tetap asik dengan Ratu hingga mereka tiba di toko aksesoris rambut,  Rossa menemukan bando yang tampak lucu.
"Eh lihat deh bandonya lucu banget" Ucap Rossa.
"Iya ma lucu banget ya" sergah Putri sambil melangkah maju,  berharap Rossa memakai kan bando kepadanya,  tapi Rossa malah memakaikan bando pada Ratu,  membuat Putri melangkah mundur dan duduk di kursi pengunjung yang disiapkan pihak toko, dan hanya melihat Rossa asik dengan Ratu memilih dan memilah aksesoris,  hingga Putri tak tahan lagi dan pergi meninggalkan  mall lalu menghentikan taksi dan pulang ke rumah.
Sepanjang jalan Putri menangis, Putri terjebak kemacetan,  karena hujan mulai turun. sementara  itu di rumah  Afgan mulai cemas karena Rossa dan Putri tak kunjung pulang.
"Hujan nya deras sekali,  kemana mereka betah bgt di mall.
Afgan berkali-kali melihat keluar, hingga Afgan melihat taksi berhenti di depan rumah,  tapi Afgan tak melihat siapa yang turun, dan mengacuhkan nya karena berfikir  Rossa membawa mobil,  Afgan terus mondar-mandir ke jendela dan ruang keluarga. Hingga saat Afgan kembali menyingkap tirai dan melihat Putri duduk  di ayunan di bawah hujan deras..
"Astagfirullah' Putri kok pulang sendiri? Hujan gini kenapa gak langsung masuk sih?  Gerutu Afgan yang langsung meraih payung dan menyadari Putri menangis,  tanpa berkata apa-apa Afgan hanya memayungi Putri,  dan membuat Putri tersadar saat tak ada lagi air hujan yang jatuh ketubuhnya dan menengok..
"Papaa?" ucap Putri terkejut.
"Kamu kenapa nak,  mama mana?" Tanya Afgan,  yang tak mendapatkan  jawaban dari Putri hanya gelengan kepala dan berlari masuk rumah meninggalkan Afgan.

Tbc
700 words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang