PBR 30

171 16 3
                                    

Melihat Afgan menangis tersedu hingga jatuh berlutut di dekat pintu, Rossa langsung berlari menghampiri Afgan dan memeluknya erat.
"Semua akan baik-baik aja sayang, kita hanya harus berdoa agar Ratu lekas siuman dan dia akan berkumpul bersama kita orangtua kandungnya" ucap Rossa di tengah isaknya.
"Maafkan aku, maaf selama ini aku selalu menyalahkan kamu sayang, ternyata kamu tidak bersalah, semua yang kamu lakukan semata-mata hanya naluri seorang ibu, yang tanpa kamu sadari kamu tau jika Ratu adalah anak kita" ucap Afgan lirih masih dengan memeluk Rossa.
"Aku mengerti sayang, itu kamu lakukan semata ingin membela Putri yang tanpa sengaja aku sudah menyakitinya" sergah Rossa yang merasa bersalah. "tapi sekarang kita harus fokus untuk kesembuhan Ratu" ucap Rossa mencoba menenangkan Afgan.
Afgan tak menjawab hanya mengangguk pelan masih dengan memeluk Rossa,  saat tiba-tiba Putri datang dan langsung panik melihat Afros menagis terduduk di lantai.
"mama sama papa kenapa, Ratu gak kebapa-napa kan pa?  "tanya Putri sambil membantu Afros berdiri dan memapahnya ke sofa untum duduk.
"Ratuu"  teriak Putri sambil mendekati ranjang Ratu.. "Put" panggil Afgan. "Ratu gak apa-apa sayang, sini nak" panggil Afgan yang langsung di angguki Putri lalu menghampiri Afgan.. "iya pa?" Jawab Putri sambil menatap Afros bergantian.  "kamu ingat saat kamu bilang kalau kamu bisa merasakan kesedihan Ratu, kesenangan nya bahkan rasa sakit yang d8a rasakan?" tanya Rossa mengingatkan ucapan Putri saat di Bandung.. "Iya ma, Putri ingat, memangnya kenapa ma? "Ucap Putri balik beetanya.. "kamu tau apa sebab nya Put?" Tanya Rossa lagi yang di jawab Putri dengan gelengan kepala.
"Itu karena kalian saudara kembar"  tukas Afgan, nembuat Putri menggeleng sambil melangkah mundur "Enggak, itu gak mungkin kami gak mirip sama sekali papa" tukas Putri tak percaya.. "itu anugrah Tuhan sayang, kamu mirip papa dan Ratu mirip sama mama, kamu lihat" ucap Afgan berusaha meyakinkan Putri.. "Darimana mama sama papa tau Ratu kembaran aku?" Tanya Putri masih kurang percaya.. Kamu ingat waktu kita pulang dari Bandung, mama peluk kamu dan rambut kamu tertarik?" Tanya Rossa
"Iya ma, Putri ingat, tapi apa hubungan nya?" Tanya Putri tak paham.. "rambut kamu sengaja mama ambil untuk test dna, sama Ratu juga dan ternyata dugaan mama benar, kalian anak mama, sejak awal kehamilan mama, kami tau kami akan di karuniai anak kembar, tapi perawat jahat itu membohongi kami nak, dia bilang saudari kembar kamu meninggal, tapi ternyata enggak, Ratulah saudari kembar kamu nak" ungkap Rossa menceritakan semuanya sambil menunjukkan hasil test dna nya, begitu membaca hasil test dna Ratu yang cocok dengan sang mama, Putri pun terduduk dan tangisnya sudah tak terbendung lagi.. "aku saudara yang jahat, aku memusuhi Ratu hanya karena dia dekat sama mama, dia juga berhak dapat kasih sayang mama, tapi aku menghalangi nya, aku jahat pa, aku sudah jahat sama Ratu"  ungkap Putri dan menghambur kepelukan Afgan.

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang