Satu

743 24 1
                                    

kisah tentang anak yang di pisahkan dari orang  tuanya karena keadaan.
awal kisah 16 tahun silam di sebuah rumah sederhana di pinggir kota tepat tengah malam, seorang  wanita bernama Rossa yang sedang hamil tua tiba-tiba berteriak  kesakitan.
"Aku rasa sudah saat nya aku akan melahirkan  bayi kembar kita sayang antar aku ke rumah sakit" ucap Rossa sambil merintih  kesakitan dan meminta Afgan sang suami untuk mengantarkan  nya ke rumah  sakit.
"Iya sayang,  kita ke rumah sakit,  ayo pelan-pelan sayang" ucap Afgan sambil memapah Rossa ke mobil.
Waktu  berlalu Rossa sudah bersalin tapi menurut bidan yang menangani Rossa, jika 1 bayi kembar Rossa gagal di selamatkan, dengan perasaan sedih campur bahagia, Afros pulang ke rumah,  kesedihan Rossa semakin menjadi,  saat tetangga yang menjenguk  bayi Rossa mengatakan jika bayinya tidak mirip dengan Rossa.
"sayang kok mereka  bilang Putri gak mirip sama aku" ucap Rossa dengan mimik sedih.
"Putri kan masih bayi sayang,  wajah nya masih berubah-ubah,  bisa mirip aku,  kamu atau keluarga  kita" ucap Afgan berusaha  menghibur  Rossa.
Hari berlalu hari berganti bulan dan bulan berganti tahun,  Putri kecil sudah beranjak remaja,  dan sudah memakai seragam putih abu-abu.
"Tapi tetap sudah sebesar ini Putri tetap tidak mirip aku" ucap Rossa manyun.
"Putri itu mirip aku, lihat lesung pipit nya,  hidungnya alisnya mirip sama papa nya" klime Afgan penuh percaya diri.
"Iya juga sih,  dia mirip kamu,  kalau aja kembaran Putri selamat, pasti mirip aku, kan aku ibunya" Ucap Rossa manyun.
"Kalau mereka kembar identik ya keduanya mirip aku hehe.. canda Afgan menggoda Rossa.
"Mama..  papa Assalamualaikum' Putri pulang" sapa Putri yang baru pulang dari sekolah.
"Cantiknya papa sudah pulang" sapa Afgan.
"Sekarang ganti baju,  whudlu,  sholat terus kita makan sama-sama" perintah Rossa pada anak gadis kesayangan nya.
di meja makan
"Pa..  ma nanti abis ashar temen-temen Putri mau kesini" ada Rasya,  Verel sama Ratu,  mereka temen sekelas Putri,  kita dapat tugas kelompok." Cerita Putri pada Afros berapi-api.
"Bagus dong kalian jadi bisa belajar  bersama setelah  tugas kelompok kalian selesai" ucap Afgan santai.
"Nanti mama beliin cemilan di mini market depan, biar belajarnya makin semangat" ungkap Rossa seraya tersenyum.
Menjelang  Sore teman-teman Putri sudah berkumpul untuk mengerjakan  tugas kelompok,  dan saat di tengah pelajaran Rossa menemui teman-teman Putri dengan sebuah nampan besar berisi minuman juga makanan ringan Rossa tersentak saat Ratu salah satu teman Putri menyapa Rossa.
"Selamat  sore tante,  ah jadi ngerepotin nih tante" ucap Ratu basa-basi.
"Hahaha basi nih Ratu padahal seneng tuh tante,  dia kan miss gratisan" Ucap Rasya menggoda Ratu.
Putri dan Verel hanya tertawa sementara Rossa hanya berdiri terpaku menatap Ratu dan sibuk dengan pemikiran nya sendiri.
"Anak ini kenapa dia mirip sama aku saat aku SMA dulu?  melihatnya bag becermin saat aku remaja" batin Rossa.
"Ma..  mama gak apa-apa kan?" Tanya Putri yang kebingungan melihat Rossa berdiri mematung. Teguran Putri membuat Rossa terkejut dan..
"oh mama gak apa-apa Put, kalian terusin aja belajar nya,  tante tinggal ya.

Lanjut atau hapus?

Tbc with 500words

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang