PBR 26

153 14 2
                                    

Afgan mengajak Rossa dan Putri untuk beristirahat terlebih dahulu di hotel, karena Ratu pun belum bisa di jenguk, Afros dan Putri menghabiskan waktu liburan mereka dengan menunggui Ratu di rumah sakit, setelah beberapa hari berlalu dan kondisi Ratu mulai stabil, Afros meminta izin pada dokter untuk memindahkan Ratu ke rumah sakit di Jakarta, dan Rossa harus ikut di ambulans untuk menjaga Ratu sementara Putri dan Afgan mengikuti ambulans dari belakang dengan mobil, di perjalanan Rossa menatap wajah Ratu yang terlihat seperti tidur, dan tiba-tiba semua hal kembali berputar di kepala Rossa, bagaimana Ratu langsung mendapat tempat istimewa di hatinya, bagaimana Putri merasakan sakit dan sedih yang di rasakan Ratu, lalu ingatan ke 17 tahun silam saat Putri di lahirkan.
ROSSA : gak mungkin satu bayi kembar saya meninggal sus, saya sadar saat mereka lahir keduanya sehat, gimana bisa tiba" meninggal?" Cecar Rossa pada suster sambil menangis.
"Kami turut berduka cita bu" ucap suster sambil lalu..
"Waktu itu aku tidak melihat jenazah bayiku, karena sudah terbungkus kain kafan, aku begitu sedih hingga tidak berfikir jernih.. ya Tuhan jangan-jangan
Rossa kembali menatap wajah Ratu yg begitu mirip dengan nya saat remaja, "mereka tidak kembar identik, Putri mirip papanya dan Ratu adalah saudara kembarnya dan dia mirip aku? Aku harus membuktikan semuanya' aku akan melakukan test DNA pada mereka berdua, aku yakin Putri dan Ratu adalah Putriku, mereka bersaudara.. mereka saudara kembar, putri-putri kembarku" gumam Rossa yg langsung membelai rambut Ratu lembut, Rossa mengambil selembar tisu, mengambil rambut Ratu membungkusnya dengan tisu lalu menuliskan nama Ratu fi tisu tersebut, tiba di Jakarta, setelah Ratu mendapat perawatan Afros dan Putri pulang ke rumah, Putri berpamitan untuk mandi' sementara Rossa melangkah ke dapur membuatkan kopi untuk Afgan, dan susu untuk Putri.
"Sayang ini kopi nya, aku mau antarkan susu ini buat Putri" ucap Rossa pada Afgan yang masih duduk di ruang tengah, tanpa menunggu jawaban dari sang suami Rossa langsung menaiki anak tangga menuju kamar Putri dengan membawa segelas susu, senyum Rossa merekah saat melihat Putri duduk di depan cermin sedang menyisir rambutnya.. "ini kesempatanku" batin Rossa, yang langsung menaruh susu di depan Putri dan mengambil sisir dari Putri.. "kamu minum susunya, biar mama yang sisir rambut kamu" pinta Rossa dengan senyum, Putri tersenyum senang dan membiarkan sang mama menyisir rambutnya, dari sisir itu Rossa mendapatkan rambut Putri.
Keesokan harinya Afgan pergi ke kantor Rossa mengantar Putri daftar masuk universitas, lalu mereka ke rumah sakit menjenguk Ratu, saat Putri sedang memotivasi Ratu agar segera siuman Rossa menaruh sample rambut di lab agar di lakukan test DNA.
"Kapan saya bisa mendapatkan hasilnya sus?" Tanya Rossa dengan nada tidak sabar.. "besok bu, hasilnya akan keluar besok" jawab sang suster dengan ramah.
Rossa mengangguk dan berlalu kembali ke ruang rawat Ratu menemui Putri.. Hari itu terasa begitu lama berlalu bagi Rossa, rasa penasaran mendera nya. Benaknya di penuhi pertanyaan apa mungkin Ratu adalah Putri kembarnya yang di nyatakan meninggal 17 tahun yang silam..

Tbc..

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang