dua belas

209 14 3
                                    

"Iya papa makan sayang" ucap Afgan mulai menyantap makanannya. "asal kamu janji kamu harus sembuh.
Putri mengangguk dan tersenyum, hari berlalu beberapa hari sudah Putri di rawat di rumah sakit, dan akhirnya Putri diijinkan pulang, sementara itu di rumah Afros, Rossa kian gelisah tak mendapatkan kabar dari Afgan soal Putri.
"Aku harus jenguk Putri, sekarang papa pasti mengijinkan aku menemui Putri, aku coba telpon dulu aja"  gumam Rossa sambil mencoba menghubungi Afgan menggunakan telepon rumah, namun tak ada jawaban. "gak usah telepon aku langsung ke rumah sakit aja. Iya aku langsung ke rumah sakit aja" Tanpa berfikir panjang Rossa memesan taksi dan bersiap, Rossa menaiki taksi yang di pesan nya dan meninggalkan rumah menuju rumah sakit, tapi baru taksi yang di tumpangi Rossa pergi, mobil Afgan datang dan berhenti di depan rumah.
Afgan turun dari mobil dan memasuki rumah, dan langsung membereskan barang-barang Putri ke dalam koper.
"Bik ibu mana?" Tanya Afgan pada asisten rumah tangga nya.
"Ibu baru saja pergi pak" jawab bibik.
"Saya tau ibu pergi, karena dia tidak ada di rumah, tapi kemana?" Tanya Afgan lagi dengan kesal.
"Ibu gak bilang mau kemana pak" jawab bibik mulai ketakutan.
"Awas kalau dia pergi lagi dengan Ratu"  ungkap Afgan kesal. "bawa semua koper ini ke mobil bik.
"Iya pak" menganggukkan kepala lalu mengangkat koper-koper yang di siapkan Afgan ke dalam mobil..
Setelah semua barang masuk ke mobil Afgan langsung pergi sementara itu Rossa tiba di rumah sakit, tapi  menemukan ruang rawat Putri sudah kosong dan hanya ada pekerja yg membereskan kamar tersebut.
"Sus maaf pasien di kamar ini mana?" Tanya Rossa dengan wajah bingung.
"Pasien Putri sudah pulang bu, di lanjut dengan rawat jalan" jawab perawat menjelaskan pada Rossa, saat tiba-tiba hp Rossa berdering.
"Kalau gitu terimakasih sus, saya permisi" dengan senyum terpaksa Rossa meninggalkan ruangan tersebut dan menjawab telepon yg ternyata dari bibik.
"Hallo bik ada apa? Apa bapak dan Putri sudah pulang?" Ucap Rossa begitu telepon terhubung.
"Non gak pulang bu, tapi tadi bapak pulang sebentar, tapi cuma ambil barang-barang juga perlengkapan sekolah non Putri bu" Jawab bibik.
"Saya pulang sekarang bik" ucap Rossa memutus sambungan telepon.
Rossa segera meninggalkan rumah sakit dan kembali pulang, sementara itu Afgan dan Putri berada di sebuah unit apartemen.
"Ini unit apart siapa pa?" tanya Putri.
"Ini sengaja papa beli tadinya untuk hadiah ulang tahun mama Put, jadi mama juga belum tau soal apart ini" ucap Afgan menjelaskan.
"Apa mama gak kangen sama Putri pa, sampe kapan kita disini?" Tanya Putri dengan pelupuk mata mulai basah.
"Beberapa hari aja Put, papa yakin mama akan mencari kita" ujar Afgan sambil melangkah menuju pintu.
"Siapa yang datang pa?" Tanya Putri lagi.
"Aku Put" Jawab Rasya.. "nih aku bawain buku-buku catatan semua pelajaran, aku pasti bantuin kamu biar kamu gk ketinggalan pelajaran" ucap Rasya sambil menaruh tas besar berisi buku.
Putri hanya tersenyum getir, sementara itu di rumah Afros, terlihat Rossa turun dari taksi dan langsung masuk sambil memanggil bibik. Begitu tiba di kamarnya dan melihat baju Afgan nyaris kosong airmata Rossa mulai tak terbendung, dengan airmata berlinang Rossa menaiki anak tangga menuju kamar Putri, melihat meja belajar juga lemari pakaian Putri dalam keadaan kosong, yg tersisa hanya foto Rossa sedang memeluk Putri berada di meja belajar Putri, tangis Rossa kian menjadi sambil memeluk foto Putri Rossa jatuh berlutut dan menjerit.
"Jangan tinggalin mama sayang, kalian harus pulang. "Maafkan mama Put, aku harus ke rumah mama, pasti Putri disana, atau mungkin Putri ada di rumah Dhika" gumam Rossa di tengah isaknya.
Rossa bangun dan langsung meraih tas nya dan meninggalkan rumah menuju rumah orang tua Afgan..

tbc

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang