Putri menyiapkan pesta kecil di rumah, untuk menyambut kepulangan Ratu, kehadiran Ratu di sambut suka cita oleh keluarga kecil Afgan.
Hari pun berganti, Putri dan Ratu mulai kuliah dgn jurusan keinginan mereka Putri memilih fakultas kefokteran sementara Ratu di fakultas bisnis management bkn hanya jurusan yg berbeda tapi juga kampus berbeda, Putri berhasil masuk universitas negeri sementara Ratu universitas swasta, pada awalnya semua normal-normal saja hingga suatu pagi gesekan kembali terjadi di meja makan saat..
"bik, selai coklat Putri mana?" Tanya Putri pelan karena di meja hanya ada selai stroberi dan selai kacang. "iya bik kok gak ada selai coklat?" Tanya Afgan yang terlihat bingung. "Cha, jangan bilang kamu lupa beli lagi" lanjut Afgan menegur Rossa. "Put ini kan cuma selai makan yang ada aja kan bisa, gak usah aleman deh" tandas Ratu cuek'Putri tak menjawab hanya memandang Rossa berharap sang mama membelanya tapi Rossa malah mengangguk membenarkan ucapan Ratu, membuat Putri terlihat kecewa lalu meninggaljan meja makan tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk berpamitan.
"Ratu kalau gak di minta gak usah ngomong, dan kamu Cha, ingat kamu udah janji sama aku, prilaku kamu pagi ini membuat aku kecewa" runtuk Afgan sambil berlalu meninggalkan meja makan.. "Pah tunggu aku gak bermaksud".. Ucapan Rossa terhenti karena Afgan terus berlalu tak memperdulikan nya, Afgan mengejar Putri yang melangkah keluar "tunggu Put, mau papa antar?" Tanya Afgan.
"gak usah pa, Putri udah pesan ojek online, pa apa boleh Putri kost dekat kampus?" Tanya Putri dan pertanyaan itu membuat Afgan tersentak..
"Putri mau kost? Tapi buat apa sayang, kan dari rumah ke kampus gak terlalu jauh?" Tanya Afgan dengan memegang Putri dengan tatapan bingung.
"Putri gak apa-apa kok pa, cuma pingin fokus kuliah dan pingin mandiri aja" jawab Putri sambil menundukkan kepalanya, menghindari kontak mata dengan Afgan.. "ya udah sekarang kamu papa antar ke kampus ojolnya kasih uang konpensasi cancel aja" ucap Afgan dengan nada perintah, yang membuat Putri langsung menurut dan mengangguk, Afgan membukakan pintu mobil untuk Putri, setelah Putri naik mobil dan Afgan duduk di kursi kemudi, mobil mulai bergerak, saat Ratu berlati keluar, bermaksud meminta tumpangan pada Afgan, namun mobil yang membawa Afgan dan Putri sudah pergi. Afgan bukan tak mendengar teriakan Ratu namun sebagai seorang papa Afgan ingin menjaga perasaan Putri yang kembali merasa tersisih karena kehadiran Ratu di tengah keluarga. Afgan mengendarai mobilnya dengan kecepatan biasa, sesekali Afgan melirik Putri yang duduk dalam diam di samping nya, membuat Afgan bicara sendiri di dalam hati..
"Papa tau apa yang kamu rasakan nak, papa janji akan bicara dengan mama kamu nak, dan ini tidak akan terjadi lagi" janji Afgan dalam hatinya. Waktu berlalu dan sore tiba, Putri pulang ke rumah dan hanya membereskan baju-bajunya dan juga buku-bukunya, lalu kembali meninggalkan rumah dengan menumpangi taksi, dan waktu makan malam tiba, Rossa dan Ratu sudah berada di meja makan, tak lama Afgan menyusul, dan terlihat bingung melihat kursi Putri masih kosong.
"Putri mana?" Tanya Afgan dan tak mendapat jawaban "Putri mana, apa kalian bisu atau apa hingga tak bisa menjawab ha?" Hardik Afgan sambil menggebrak meja, membuat Rossa dan Ratu tersentak "Aku gak tau papa, tadi abis jemput Ratu aku mampir ke swalayan dan waktu sampai rumah Putri belum pulang" ucap Rossa menjelaskan.
"Menjemput Ratu? Apa kamu tidak menganggap Putri ma, kenapa kamu seperti ini laagii, kenapa kamu tidak menjemput Putri sekalian ha?" dan hari sudah malam begini anak kamu belun pulang, kamu santai begini, tidak khawatir? Aku kecewa sama kamu" Bentak Afgan dan langsung meninggalka. meja makan, lalu melangkah ke kamar Putri, betapa terkejutnya Afgan melihat meja belajar Putri yang kosong, Afgan tambah terpukul saat melihat lemari pakaian yang kosong, dan ada secarik kertas bertulis..
"Untuk papa.
Maaf papa, Putri cuma pamit lewat surat, seperti yang putri bilang tadi pagi, Putri pingin mandiri dan kost aja, papa gak usah khawatir, Putri udah kerja sebagai Asdos di kampus, jadi Putri gak akan kekurangan.. Putri titip mama ya pa. sekarang ada Ratu dan mama udah gak membutuhkan Putri lagi, tapi Putri tetap sayang sama mama dan Ratu, doakan Putri ya pa, biar Putri bisa cepat meraih gelar dokter..
Love
Putri.
"Astagfirullahaladzim, Putri kenapa kamu pergi nak, Ocha harus menjelaskan ini, pasti sebelum kejadian selai coklat pagi tadi, sudah ada masalah antara Ratu dan Putri..
Afgan berlari keluar dari kamar Putri dan kembali ke meja makan..
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI BUKAN RATU
Lãng mạnKisah tentang 2 anak kembar yang tidak identik dan terpisah oleh keadaan, Kisah Putri yang merasa di perlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri sejak kehadiran Ratu yang nota bene adalah sahabat Putri sendiri. Perselisihan antara 2 sahabat terjad...