PBR 18

175 14 1
                                    

"Teruslah berusaha mendekati nya, pasti dia akan luluh jg"  ucap Afgan membuyarkan lamunan Rossa.
"Bagaimana cara aku mendekatinya jika dia gak mau pulang pa?" Tanya Rossa dengan airmata berlinang.
"Kamu sungguh-sungguh tidak akan menyakiti Putri lagi?" Tanya Afgan, dengan tatapan penuh selidik pada Rossa. "Aku janji pa, aku gak akan pernah lagi mengecewakan Putri pa, kalian keluargaku, dan aku. mencintai kalian" ucap Rossa terbata.
"Baiklah kalau begitu, aku akan membantu kamu untuk mendapatkan kepercayaan Putri kembali" ucap Afgan yang membuat Rossa menghambur ke pelukan Afgan.  "terimakasih..terimakasih"
"Sekarang kita susun rencana" ucap Afgan dan langsung duduk di dekat Rossa, mengungkapkan rencananya yang langsung di setujui oleh Rossa.
"Aku setuju sayang kalau gitu aku siap-siap dulu ya" Ucap Rossa sambil berlalu untuk bersiap, tak butuh waktu lama, hanya cukup hitungan menit Rossa sdh kembali menemui Afgan dengan tas besarnya..
"Aku sudah siap sayang"  Afgan menatap Rossa dari ujung rambut hingga kaki jg tas besarnya. "Aku memberikan kesempatan terakhir buat kamu ma, Putri anak kita satu-satunya, jangan sakiti hatinya lagi" tegas Afgan dan matanya tak berkedip terus menatap Rossa.
"Aku janji pa, semua itu tak akan terjadi lg"  ucap Rossa terbata.
"Baik, kita pergi ke sekarang, jika kamu sampai mengingkari janji kamu lagi, aku dan Putri akan meninggalkan kamu untuk selamanya" Tegas Afgan.
"Jangan, aku gak akan mengecewakan kalian lg" ucap Rossa memotong pernyataan tegas Afgan.
Afgan meraih tas Rossa dan membawakan nya ke mobil, meminta Rossa naik dan sendirinya duduk di kursi kemudi, mobil mulai bergerak, sepanjang perjalanan Afros saling diam, sesekali Rossa menatap Afgan lalu menghela nafas, hingga mobil tiba di sebuah gedung apartemen.
"Putri ada di sini, ayo kita turun" Tukas Afgan sambil turun dari mobil diikuti Rossa, saat tiba di Lobby.
"Tunggu disini, tunggu aku kembali, aku mau lihat Putri dulu kalau dia sudah tidur baru kamu boleh naik" ucap Afgan sambil menekan tombol lift, sementara Rossa duduk di lobby sesaat kemudian Rossa mulai asik dengan hp nya, tak terasa 1,5 jam sudah Rossa menunggu dan Afgan baru kembali..
"Ayo naik, Putri udh tidur" ucap Afgan sambil meraih tas besar yg di bawa Rossa, Afros naik lift hingga lantai 6 dan tiba di dpn sebuah unit. "Ini unit siapa?" Tanya Rossa.
"Ayo masuk langsung ke kamar aku, nanti aku ceritain di dalam" ucap Afgan sambil menarik tangan Rossa langsung memasuki kamarnya. "di sebelah itu kamar Putri" ucap Afgan, jangan temui dia, sebelum dia sendiri yang bilang ingin bertemu kamu, paham?"
"Aku paham pa, mulai besok aku akan menyiapkan semua kebutuhan Putri secara diam-diam" ucap Rossa menyanggupi apa yang Afgan katakan.

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang