"Kita kembaran kamu ingat?" ucap Putri lalu duduk di tepi ranjang, dan membelai bahu Ratu, jangan sedih lagi Ratu, aku ada disini" ucap Putri yang tiba-tiba di lanjutkan oleh Afgan yang maauk bersama Rossa. "Kami ada disini Ratu, kami akan menjadi keluarga kamu" tukas Afgan dengan senyum, "kamu bahkan boleh panggil kami mama dan papa" ujar Rossa melanjutkan kalimat Afgan.
"Boleh Put, om?" Tanya Ratu sambil menatap Afgan, Rossa juga Putri bergantian. "tentu boleh nak, mulai sekarang kamu adalah anggota keluarga kami" ucap Afgan, mendengar itu Ratu malah menangis..
"Sayang kamu kok menangis?" Tanya Rossa lembut, "mana yang sakit nak, mama panggilkan dokter ya?" Lanjut Rossa sambil menatap Ratu.
"Put" ujar Ratu memanggil Putri.
"Iya Ratu?" Jawab Putri. "boleh aku minta sesuatu, itu kalau kamu gak keberatan! "kamu mau minta apa Ratu? Kalau aku bisa pasti aku berikan" ujar Putri.. "aku.. aku mau minta di peluk mama kamu apa boleh?" Pinta Ratu dengan wajah memelas.. "pasti boleh Ratu, mamaku, mama kamu juga kok" tukas Putri sambil tersenyum, dan Rossa langsung maju dan memeluk erat Ratu, diikuti Putri yang juga memeluk Ratu dan Rossa.
Waktu kembali berlalu, setelah sore itu kondisi Ratu semakin membaik, wajah pucatnya tak ada lagi hingga suatu hari, terlihat Putri dan Ratu sedang mengobrol dan bercanda, saat tiba-tiba
"Papa sama mama kesini gak Put?" Tanya Ratu seolah tak sabar menunggu kedatangan Afros, "datang Ratu paling sebentar lagi" jawab Putri santai.
"Put aku bosan jalan-jalan yuk kayak kemarin please" rengek Ratu meminta keluar dari kamar. sementara itu di lorong rumah sakit Afros baru tiba saat dokter Anton menghentikan mereka. "pak Afgan, ibu Rossa tunggu" teriak Anton, begitu Afros berhenti dan berbalik, tiba-tiba saja ada seorang ibu memangis dan berlutut di hadapan Rossa. "ampuni saya bu, maafkan saya, tapi waktu itu ibu Selva kritis, menurut suaminya jika dia tau bayinya meninggal maka dia bisa shock dan meninggal" Ucap wanita itu sambil memeluk kaki Rossa, mendengar ucapan orang itu Rossa langsung paham dan..
"Sumarni? Masih berani kamu menemui saya ha? Masih berani kamu membela diri atas semua tindakkan kamu? lepaskan kaki saya" Hardik Rossa sambil menggerakkan kakinya agar terlepas dari Sumarni, sementara itu Putri mendorong kursi roda Ratu mengelilingi rumah sakit saat Ratu melihat Afros bersama Anton dan juga melihat Sumarni menangis sambil beelutut di depan Rossa.
"Put itu mama sama papa, terus siapa ibu-ibu yang menangis di depan mama itu ya? Tanya Ratu dengan wajah penasaran. "Aku gak tau Ratu, aku juga baru melihat ibu-ibu itu, jangan-jangan" ucapan Putri terhenti dan mendorong kursi roda melawan arah "kita kembali ke kamar Ratu, itu bukan urusan kita" tukas Putri berusaha mendorong kursi Roda namun Ratu menahan nya.
"jangan-jangan apa Put? Aku gak mau balik ke kamar, aku mau tau kenapa ibu itu menangis hingga bersimpuh di kaki mama Ocha?" Ucap Ratu tegas lalu memutar sendiri roda dari kursi rodanya, mendekati Afros yang akhirnya diikuti oleh Putri yang sebenarnya juga penasaran..
tbc..

KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI BUKAN RATU
RomanceKisah tentang 2 anak kembar yang tidak identik dan terpisah oleh keadaan, Kisah Putri yang merasa di perlakukan tidak adil oleh ibunya sendiri sejak kehadiran Ratu yang nota bene adalah sahabat Putri sendiri. Perselisihan antara 2 sahabat terjad...