tujuh

184 10 1
                                    

Rossa mengejar Afgan hingga ke depan rumah dan langsung naik ke mobil Afgan, sementara Afgan sedang menaruh kopernya di bagasi, begitu Afgan membuka pintu mobil..
"Turun dari mobilku" Hardik Afgan.
"Aku mau ikut pa, ijinkan aku ketemu Putri" Pinta Rossa dengan nada memohon.
"Untuk apa ha? Untuk menyakitinya lagi, untuk menghinanya dan membandingkannya dengan Ratu atau siapalah itu, aku gak mau tau, aku gak ijinkan" ucap Afgan tegas menolak peemintaan Rossa.
"Dari tadi aku sudah bilang, aku gak bermaksud menyakiti Putri" Ucap Rossa yang mulai menangis.
"Untuk kali ini airmata kamu tidak akan merubah pendirian aku, gara-gara kamu anakku menderita. hingga dia pingsan di sekolah, hari ini aku lihat kesedihan yang begitu nyata di wajahnya, aku mendengar ratapan nya, saat dia merasa ibu kandung nya sendiri tega menukar dan membandingkan nya dengan anak lain" Afgan menceritakan sekilas keadaan Putri lalu kembali meminta Rossa untuk turun. "Sekarang kamu turun dari mobil aku, renungkan kesalahan yang sudah kamu buat, coba kamu cari cara untuk meminta maaf pada Putri, untuk saat ini dia gak mau ketemu kamu" Ucap Afgan.
"Tapi pa"
"Turuuun" bentak Afgan dengan suara keras.
Bentakkan Afgan membuat Rossa terkejut, karena belasan tahun mereka hidup bersama baru kali ini Rossa melihat Afgan begitu marah hingga membentak nya dengan kasar, membuat Rossa buru-buru turun dari mobil dan berlari masuk rumah sambil menangis, tapi Afgan tak mempedulikan nya dan langsung pergi dengan mobilnya, membuat tangis Rossa kian menjadi..
"Baru kali ini Afgan membentak aku seperti tadi, baru kali ini Afgan tidak peduli melihat aku menangis, Putri lagi sakit, ya Tuhan bagaimana keadaan nya sekarang?" Ratap Rossa sambil memeluk foto Afgan dan Putri erat. "Ya Allah Putri maafkan mama Put, pulang nak, mama janji gak akan membandingkan kamu dengan Ratu lagi nak, ya Allah Astagfirullahaladzim. Besok aku akan kesekolah Putri dan meminta maaf padanya.
Rossa mengusap airmatanya dan pergi ke mini market, membeli berbagai makanan kecil kesukaan Putri juga tak lupa selai coklat, keesokan paginya Rossa menyiapkan semuanya dan pergi ke sekolah Putri, namun Rossa tak menemukan Putri hingga Ratu menghampiri Rossa dan langsung memeluk erat Rossa, pelukan Ratu bertepatan dengan Rasya yang tiba di depan kelas dan melihat semuanya.
"Lo emang sahabat yang jahat Ratu! Dan tante setelah semua yang terjadi tante masih tega dekat dengan dia, untung hari ini Putri gak masuk, kalau Putri melihat semua ini pasti Putri tambah sakit hati" Ucap Rasya sambil lalu, memasuki kelas.
"Tunngu" Panggil Rossa untuk menghentikan langkah Rasya.
"Ada apa tante?" Jawab Rasya datar.
"Dimana Putri?" Tanya Rossa.
"Anak tante itu Putri bukan Ratu, tante tau dimana mencari Ratu, masa gak tau dimana Putri?" Ungkap Rasya sinis.
"Sejak kemarin Putri di rawat di rumah sakit tante, dia pingsan saat upacara bendera" Ucap Verel yang baru saja tiba. Sya lo gak perlu terlalu baper dan ikut campur urusan Putri dengan Ratu juga orang tuanya, kita sebagai sahabat seharusnya mencairkan suasana, agar kesalahpahaman ini segera berakhir.
"Rumah sakit mana?" Tanya Rossa.
"Rumah sakit Permata hijau, tempat tantenya Putri praktek tante" Jawab Verell lagi.

tbc

PUTRI BUKAN  RATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang