Chapter 2

4.2K 331 12
                                    

Votmen-nya ditunggu😊
Happy reading gaes...

.
.
.
.
.

Sejak kecil hingga dewasa, Tzuyu adalah wanita yang sehat. Walaupun baru saja mendonorkan 300 cc darahnya, dia tetap bersemangat. Saat libur akhir pekan usai, dia pun kembali bekerja.

Jam 8 pagi, Tzuyu yang baru saja datang langsung dimarahi habis-habisan oleh Kepala Bagian Keuangan, karena terdapat kesalahan pada laporan yang ditandatanganinya.

Lee Crop Company adalah sebuah perusahaan yang sangat besar. Di bawah naungannya, ada banyak anak perusahaan dengan skala yang mendunia, serta memiliki banyak akuntan. Orang baru seperti Tzuyu sebenarnya tidak bisa banya andil bagi perusahaan, karena dia hanyalah asisten yang masih harus banyak belajar dari seniornya. Namun, dia tetap harus bertanggung jawab atas laporan yang ditandatanganinya. Kepala Bagian Keungan pun sebenarnya amat memahami posisi Tzuyu, hanya saja dia tidak suka dengan wanita itu sehingga selalu mencari-cari kesalahannya.

Sebenarnya, Tzuyu sama sekali tidak bersalah. Satu-satunya kesalahannya adalah dia yang tidak memiliki kelebihan apa-apa bisa diterima di perusahaan bonafide yang hanya merekrut karyawan lulusan universitas ternama, dan dia secara tidak sengaja memenuhi persyaratan tambahan yang diajukan Kepala Bagian Keuangan, yakni gemat bekerja keras. Kepala Bagian Keuangan adalah pria tua berkumis tebal dan berpikiran kuno. Dia selalu merasa Tzuyu bisa diterima karena nepotisme. Itu sebabnya dia selalu mencari-cari kesalahan wanita itu.

Tzuyu juga tidak menyangka bisa diterima bekerja di perusahaan sebonafide Lee Crop Company. Dia memang lulusan universitas yang lumayan terkenal, dengan kemampuan Bahasa Inggris level 7 dan komputer level 2. Namun, jika dibandingkan dengan pengalaman rekan kerja lainnya, sama sekali tidak sebanding. Kala itu, dia bersama temannya hanya iseng mengisi formulir pendaftaran online untuk perekrutan karyawan Lee Crop Company, dan hasilnya diluar dugaan. Dia diterima.

Kepala Bagian Keuangan menghinanya. "Lulusan universitas kelas 2. Apasih yang dipikirkan Kepala HRD? Pikirkanlah nasibmu selama masa pelatihan ini."

Tzuyu hanya mendesah lalu keluar dari ruangan Kepala Bagian Keuangan.

"Masa pelatihan, masa pelatihan. Apa Presdir Lee mau bermurah hati mempertimbangkan bahwa aku sudah menyelamatkan nyawa adiknya dan membiarkanku lulus? Paling tidak lain kali aku bisa jadi pendonor siaga yang selalu siap setiap saat."

Tiba-tiba Tzuyu berpikir, jangan-jangan dia diterima di perusahaan ini hanya karena punya golongan darah yang unik. Saat wawancara, di formulir ada kolom golongan darah dengan tanda wajib diisi, yang menurutnya aneh sekali.

🍱🍱🍱

Rekan kerja Tzuyu dan para senior tidak memedulika dia yang baru saja dimarahi Kepala Bagian Keuangan, dan itu membuatnya semakin sedih. Teman-teman seangkatan Tzuyu bertemu dengan kakak kelas mereka semasa kuliah, yang membuat mereka beradaptasi dengan suasana kantor, Tzuyu yang sedari kecil sangat disukai orang-orang di kampung halamannya, malah tidak bisa menemukan satu orang pun untuk membantunya beradaptasi di perusahaan sebesar ini. Lama-kelamaan, dia curiga bahwa sebenarnya dia memang tidak mampu bekerja di sini.

Sebenarnya, yang salah bukan Tzuyu. Pertama, budaya di Lee Crop Company menekankan setiap orang wajib berpikir dengan kepala dingin dan efisien. Kedua, para rekan kerja Tzuyu amat memahami, bahwa dia yang kemampuannya amat sangat biasa itu pasti memiliki kenalan yanh hebat, sehingga bisa masuk ke perusahaan sebonafide ini. Di saat mereka belum mengetahui identitas sang kenalan, lebih baik mereka mengamati dari jarak yang aman yaitu, tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh, karena itulah satu-satunya cara bertahan hidup di perusahaan besar, yang tidak bisa diprediksi hubungan sosialnya.

Sehari-hari Tzuyu bersifat polos dan tidak suka bergosip, jadi para rekan kerjanya tidak bisa mengorek informasi apa pun. Namun, akhirnya hari ini terkuak juga siapa kenalan yang selama ini mendukung wanita tersebut.

🍱🍱🍱

Nona Momo, sekertaris Presdir Lee, datang dari ruangan Presdir sambil membawa sebuah rantang, yang sama sekali tidak pas dengan pakaiannya. Wanita itu berdiri di depan pintu ruangan bagian keuangan dan bertanya, "Permisi, siapa diantara kalian yang bernama Chou Tzuyu?"

Dengan pandangan aneh, Tzuyu menatap sekeliling dan menjawab, "Saya."

Ekspresi para rekan kerjanya sangat aneh dan mereka saling berbisik. Saat mulai menyadari bahwa wanita yang membawa rantang itu bukanlah orang sembarangan, hati Tzuyu mulai gelisah.

"Jangan-jangan kesalahan kecilku soal laporan telah membuat heboh petinggi perusahaan? Ya ampun! Apakah orang itu yang ditugaskan untuk mengusirku? Dan itu pula sambil membawa rantang!!! "

Tzuyu mematung di tempat, menatap Momo yang perlahan mendekatinya kemudian berhenti tepat di hadapannya.

Lalu sembari tersenyum Momo berkata, "Halo Nona Chou Tzuyu, aku Hirai Momo, kau bisa memanggilku Momo. Aku membawakan makan siang yang telah disiapkan oleh Presdir Lee."

"Presdir Lee? Makan siang? Apa aku salah dengar?"

Tanpa sadar, semua rekan kerjanya tercengang. Pikir mereka, "Tidak mungkin... Jadi selama ini, orang besar dibalik kesuksesan Chou Tzuyu adalah Presdir Lee?"

Momo merapikan bajunya setelah menyelesaikan tugasnya mengantarkan rantang kepada Tzuyu. Para rekan kerja Tzuyu pun meninggalkannya sendirian dengan berbagai pertanyaan berkecamuk di hati mereka. Masih terharu dengan kemurahan hati sang kapitalis, Tzuyu perlahan membuka rantangnya.

Walaupun tidak seperti yang Tzuyu bayangkan, tapi makan siangnya sangat komplit: nasi putih, tumis sayur kacang, tumis daging sapi, sup bayam, salad rumput laut, orak-arik jamur dan telur, ditambah potongan wortel rebus dan kacang panjang.

Dua menu nonvegetarian dan tiga menu vegetarian. Wanginya menggoda selera. Namun, semua menu itu... sepertinya untuk penambah darah.

Tzuyu yang tadi sempat terharu oleh kebaikan yang ditunjukkan sang kapitalis, mulai merasa ada yang tidak beres. "Jangan-jangan, terjadi sesuatu pada adik Presdir Lee! Jadi, Presdir Lee merasa wajib memberiku lebih banyak makanan supaya lebih sehat dan dapat mendonorkan datah sewaktu-waktu?!"

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang