Chapter 54

2.1K 220 15
                                    

Vomennya author tunggu👌
Happy reading...

.
.
.
.
.

Kabar kembalinya Tzuyu untuk makan siang di lantai 24 dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru perusahaan. Para karyawan merasa terharu mendengar bahwa bos besar mereka yang dingin akhirnya bisa diluluhkan oleh seorang wanita dan rumor pun bertebaran. Seketika itu semangat kerja para karyawan di perusahaan itu pun meningkat pesat.

Tentu saja berbagai macam versi rumor pun berdatangan tanpa terelakkan. Cinta lama bersemi kembali, dan sebagainya. Namun, yang paling membuat orang lain penasaran bukanlah mengapa mereka bisa bersama kembali, melainkan apa yang Tzuyu lakukan di ruangan Presdir Lee setiap istirahat makan siang, mengapa memakan waktu yang sangat lama?!

Banyak saksi mata yang mengatakan bahwa setiap hari Tzuyu naik dengan penuh semangat, dan turun dengan lesu. Kedua bola matanya memancarkan gurat kelelahan bahkan untuk berjalan pun dia seakan tidak sanggup. Jadi, bukankah itu sudah cukup untuk menjelaskan semuanya?

Namun, Presdir Lee yang memiliku stamina tinggi bukankah menjadi kebanggaan bagi para karyawannya? Para karyawan pun berpikir, andai para pemegang saham mengetahui rumor ini, bukankah harga saham di Lee Crop Company akan meningkat drastis?

Lalu, kenyataannya adalah?

Kenyataannya adalah Tzuyu memperlukan waktu yang begitu lama di ruangan Presdir Lee setiap hari untuk memperlajari materi ujian marketing.

🍱🍱🍱

Walaupun Tzuyu agak pemalas, tapi saat dia sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu, dia pasti akan melakukannya sampai tuntas. Karena dia telah berkata akan mengikuti ujian marketing, dia pun langsung mengambil kursus marketing dua kali seminggu, dari pukul 9 pagi hingga 6 sore. Tentu saja itu lebih melelahkan dari pada bekerja.

Beberapa hari kemudian, Jihyo datang untuk mengambil sepatunya, kemudian dia makan siang bersama Taeyong. Saat mengetahui keadaan Tzuyu, dia sungguh tidak menyangka. "Kak, untuk apa kau membiarkannya mengikuti ujian marketing? Bukankah itu sangat melelahkan. Apa gunanya sertifikat itu baginya?"

Taeyong terlihat sangat senang lalu dia menjelaskan pada Jihyo, "Tidak ada salahnya untuk banyak belajar. Kelak itu semua akan berguna bagi keluarga kita."

Jihyo terdiam. Memang benar, keluarga mereka punya banyak hal yang berkaitan dengan keuangan dan investasi yang harus diurus.

"Tapi Kakakku sayang, bukankah waktu Natal kau bilang belum berencana untuk menikah? Lalu sekarang kau sudah memikirkan agar Tzuyu mengurus keluarga kita?" pikir Jihyo.

Jihyo mendesah. Dia mengira hanya wanita saja yang pikirannya dapat berubah-ubah. Namun, melihat gelagat kakaknya hari ini, ternyata pria juga bisa seperti itu.

🍱🍱🍱

Namun sekarang Taeyong mulai kesal, karena dia merasa di nomor duakan. Dulu ketika Tzuyu datang ke ruangannya untuk membaca buku, ekspresi wanita itu tampak luar biasa tertekan. Namun sekarang, sehabis makan Tzuyu langsung membaca buku dengan serius, bahkan dengan wajah senang dia berkata, "Terima kasih! Buku ini memang lengkap sekali."

Taeyong merasa bahwa dia sedang melakukan hal yang bodoh.

Saat mereka tengah mengobrol, terkadang Tzuyu bertanya tentang soal-soal yang berhubungan dengan ujian marketing. Sekalipun Taeyong lulusan universitas ternama, tetap saja lulusan universitas luar negeri tidak akan terlalu memahami soal ujian marketing di Korea, jadi pria itu pun menjawab seadanya. Untuk mencegah pertanyaan yang terus-menerus diberikan, Taeyong segera menugaskan bawahannya yang menguasai marketing bahkan ada yang menguasi CPA (Tertidur Public Accountant) untuk membimbing Tzuyu.

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang