Chapter 26

2.2K 233 6
                                    

Happy reading gaes...
Votmen-nya author tunggu😄

.
.
.
.
.

"Hahaha! Syukurlah ternyata bukan aku! Bukan aku!" Pelik Tzuyu dalam hati.

Tzuyu hampir menangis, ternyata masih ada keadilan di dunia ini.

Dia kembali bersemangat dan ikut bertepuk tangan.

Di tengah keramaian, Myoui Mina tersipu malu menatap Taeyong.

Wajah Taeyong datar tanpa ekspresi. Tzuyu sedang berpikir, akhirnya investasi Taeyong padanya gagal, dan pasti dia akan marah besar. Lebih baik dia cepat menghindar daripada menjadi sasaran kemarahannya. Namun, langkah Tzuyu terhenti oleh tatapan tajam Taeyong, "Tunggu di sini dan jangan kemana-mana!" serunya.

Ternyata, pria itu memang sedang marah. Dia sudah bisa berdansa dengan wanita cantik tetapi malah menyuruh Tzuyu untuk menunggu di sini.

Musik telah dilantunkan, semua orang menepi untuk memberikan ruang di tengah. Lampu sorot pun perlahan meremang, hanya tinggal satu lampu yang menyinari bagian tengah ruangan.

Di tengah tatapan orang-orang, Taeyong menyerahkan gelas minumannya kepada Tzuyu dan berjalan menuju ke arah Mina, lalu mengulurkan tangan mengajak wanita itu untuk berdansa. Sambil tersipu malu, Mina menyambut tangan Taeyong, lalu mereka pun mulai berdansa.

Tentu ada alasan mengapa Mina bisa menyandang predikat wanita teranggun. Dia memakai gaun sifon putih berbahu terbuka, dengan renda tipis di belahan dadanya, membuatnya terlihat anggun. Rambut bergelombangnya dihiasi tiara kecil bertabur swarovski merah membuatnya semakin memesona.

Perlahan Mina mendongak dan menatap wajah Taeyong sembari tersipu malu.

Tzuyu terpana menyaksikan adegan mereka yang tengah berdansa, lalu pandangannya beralih pada tangan Taeyong yang berada di pinggang Mina.

"Tidak sopan! Sungguh tidak sopan! Siapa orang mesum yang menciptakan tarian seperti itu? Tarian yang membuat semua pria dan wanita bisa bersentuhan secara terang-terangan." Tzuyu mengumpat dalam hati. Sebenarnya dia senang karena tidak terpilih sangat malah, tapi melihat mereka berdua berdansa membuatnya tidak bersemangat.

Taeyong dan Mina melakukan semua gerakan dansa dengan anggun dan elegan, bahkan mereka melakukan gerakan berputar yang membuat Tzuyu merasa pusing.

"Ah... mungkin aku kebanyakan minum, lebih baik aku mencari tempat duduk untuk beristirahat." Kata Tzuyu dalam hati.

Tzuyu menuju meja prasmanan, mengambil beberapa hidangan, lalu mencari tempat duduk dan mulai menyantap makanannya. Baginya, yang terpenting sekarang adalah bahwa perutnya tidak kelaparan. Tadi dia merasa benar-benar bodoh karena mengiakan perkataan Taeyong agar tetap berdiri di sana sambil menunggunya selesai berdansa.

Saat sedang makan, dia merasa ada yang memanggilnya.

"Nona Chou."

Orang itu membuatnya tersedak dia kali.

Tzuyu menyapanya, "Tuan Kim."

"Apa aku bisa berdansa denganmu?"

"A-aku tidak bisa berdansa," jawab Tzuyu canggung.

"Kalau begitu, kita mengobrol saja," Ajak Jungwoo sambil tersenyum ramah dan duduk di hadapan Tzuyu.

"Apakah Nona Lee baik-baik saja?" tanya Tzuyu khawatir.

"Dia baik-baik saja," jawab Jungwoo penuh rasa haru. "Kata dokter yang menangani Jihyo, secara umum kondisi tubuhnya sehat, beberapa hari lagi dia bisa pulang ke rumah. Ini semua berkatmu Nona Chou."

Tzuyu merasa tidak pantas menerima rasa terima kasih itu, tetapi Taeyong melarangnya untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Mau tidak mau dia segera mengalihkan topik untuk menutupi rasa bersalahnya, "Kabarnya, beberapa bulan ini  Nona Lee sedang berlibur ke Paris? Kalau boleh tau kapan dia akan pulang?"

"Paris?" Jungwoo terlihat heran. "Sudah lebih dari dua tahun kami tidak ke sana, terakhir saat bulan madu kami. Apa kau ingin liburan? Jihyo juga ingin liburan. Nanti kalau dia sudah sehat, mungkin kalian berdua bisa pergi bersama."

Tzuyu termangu dengan ucapan Jungwoo.

TBC
Author minta maaf ya karna semalem ga bisa double up. Maaf ya.

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang