Chapter 33

2.2K 226 15
                                    

Maaf author baru sempet update
Happy reading gaes😃

.
.
.
.
.

Tzuyu termenung sambil memegang ponselnya.

Dia tidak pernah merasakan jatuh cinta, tapi saat kuliah dulu, dia pernah melihat teman satu asramanya jatuh cinta. Salah satu temannya pernah berkata, kalau ingin mencari kekasih, carilah pria yang benar-benar kau pahami dan kau mengerti. Kalau tidak, sekalipun dia amat sangat baik, lebih baik jika berpikir ulang untuk menerimanya sebagai kekasih.

Dengan kata lain, kau harus tahu nomor sandinya.

Dan Taeyong...

Jangankan mengetahui nomor sandinya, dari mana memasukkan nomor sandinya saja Tzuyu tidak tahu.

Seperti di siram air es, seketika itu juga hati Tzuyu langsung terasa membeku.

"Tzuyu, jangan-jangan perumpamaan itu untuk dirimu sendiri?" Jisoo tiba-tiba bertanya dengan curiga.

"Bukan..." Tzuyu menjawab dengan lemas.

"Hahaha... aku tahu, pasti bukan kau. Kita kan sama saja, tidak beda jauh kalaupun dapat kartu ATM, isinya pasti tidak ada, bahkan mungkin minus."

Tzuyu hanya mampu terdiam mendengar perkataan Jisoo.

Setelah menyudahi percakapan dengan Jisoo, Tzuyu memutuskan untuk pulang. Dia tidak lagi bersemangat untuk jalan-jalan. Sebelum pulang, dia menyempatkan diri untuk mampir makan ramen karena lapar, tapi satu porsi saja tidak habis, padahal dia sangat lapar.

🍱🍱🍱

Hari berikutnya, Tzuyu pun pergi bekerja.

Beberapa hari terakhir dilalui Tzuyu dengan sibuk dan tidak fokus.

Tzuyu tidak lagi naik ke lantai 24 untuk makan siang, Taeyong juga tidak memanggilnya, bahkan Momo juga tidak mengabarinya. Hanya ada pesan-pesan singkat dari Momo yang isinya hanya tentang inspeksi tamu penting.

Sebenarnya, inilah dunia nyata dan kehidupan yang harus dijalani oleh Tzuyu, tapi dia sadar bahwa dia sama sekali tidak menyukai dunia seperti itu, terlalu monoton. Ini membuatnya tidak bersemangat.

Untung saja, ada hal lain yang mampu mengalihkan perhatiannya.

Kontrakan yang ditempati Tzuyu akan segera dijual oleh pemiliknya, karena sedang butuh uang. Jadi, Tzuyu tidak bisa lagi melanjutkan kontraknya dan harus pindah sebelum Natal. Namun karena beberapa bulan ke depan adalah waktu yang sibuk bagi Tzuyu, dia bahkan tidak sempat mencari kontrakan baru. Akhirnya, dia menyempatkan diri menghubungi salah satu teman kuliahnya, Rose, untuk menitipkan barang-barangnya sementara.

Pemilik kontrakan mempercepat masa sewanya, sehingga Tzuyu mendapat ganti rugi uang sewa yang telahdibayar dimuka. Kelebihan rezeki ini seharusnya bisa membuat Tzuyu senang, tetapi dia bahkan tidak bisa untuk sekedar tersenyum.

🍱🍱🍱

Tutup buku akhir tahun akhirnya selesai, Natal pun segera tiba. Akhirnya, semua orang bisa sedikit bersantai. Rekan-rekannya sibuk menceritakan jadwal pulang mereka ke kampung halaman masing-masing. Tzuyu yang baru selesai dengan semua pekerjaannya, tanpa sadar membuka web perusahaan.

"Chou Tzuyu."

Klik. Tzuyu segera menutup laman web karena ada yang memanggilnya.

"Tzuyu, untuk apa kau membuka web perusahaan?" Lisa sempat mengintip laman utama web yang ditutup oleh Tzuyu, yang kebetulan memuat foto Presdir Lee bersama petinggi lainnya yang sedang melakukan rapat dan inspeksi.

"Hmm..." Sebenarnya Tzuyu juga tidak tahu alasannya membuka web perusahaan, dia hanya mengikuti kata hatinya dan tiba-tiba sudah menuju ke laman tersebut.

"Ada apa?" Tzuyu segera mengalihkan pembicaraan.

Mendengar pertanyaan dari Tzuyu, mata Lisa langsung berbinar, "Tzuyu kapan kau akan pulang?"

TBC
Mianhe author gantung ya😊

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang