Chapter 22

2.2K 222 8
                                    

Happy reading gaes...
Votmen-nya author tunggu lo☺

.
.
.
.
.

Tzuyu tertegun memandang Taeyong yang berada di tengah kerumunan tersebut.

Pria itu memiliki aura karismatik yang besar.

Di bawah lampu pesta yang megah, Taeyong memasuki ruangan dengan langkah santai namun terkesan tegas. Malam ini dia memakai jas putih dipadukan dengan kemeja putih, membuatnya tampak lebih tegap dan berwibawa.

Tanpa sadar, mata Tzuyu terus mengikuti langkah Taeyong hingga akhirnya pandangannya terhalang oleh seorang kepala bagian yang bertubuh gemuk dan tinggi. Tzuyu mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Orang lain juga terkesima memandangi Presdir Lee, bahkan ada yang sampai rela berjinjit-jinjit demi melihatnya. Tzuyu merasa tidak senang.

"Dasar pria murahan cih! Lagi-lagi bergaya! Pria yang selalu menebar pesona adalah pria yang tidak berkelas. Memangnya dia sedang fashion show?!"

Saat Tzuyu sedang mengomel sendiri, tiba-tiba dia merasa pandangan Taeyong mengarah padanya.

"Eh...
Aku cuma mengomel dalam hati, Jangan-jangan dia tahu! Apa dia bisa membaca pikiran seseorang? Memang apa yang ada di dalam otaknya??"

Tzuyu mematung sejenak, lalu segera membalikkan badan dan memandangi stik yang ada di atas meja prasmanan.

"Stik, oh stik, aku sangat merindukanmu. Tunggu aku ya, sebentar lagi aku akan datang menyantapmu..."

Bersamaan dengan itu, acara pun dimulai. Pembawa acara pria dan wanita mengucapkan beberapa kalimat pembuka, lalu mempersilakan Taeyong naik ke panggung untuk menyampaikan sambutan.

Diiringi suara tepuk tangan, Taeyong pun berjalan menaiki panggung. Seisi ruangan langsung hening.

Tzuyu berpikir bahwa setiap bos memang hanya tahu cara untuk menakuti pegawainya saja. Tzuyu menengadah, memandangi Taeyong yang sedang menyampaikan sambutan. Seketika itu, dia merasa bahwa Lee Taeyong yang dia kenal sebelumnya berbeda dengan Lee Taeyong yang berada di atas panggung. Tzuyu merasa Taeyong sangatlah asing baginya.

Walaupun setiap hari bertemu, tapi ini pertama kalinya Tzuyu melihat secara langsung pria itu berbicara di depan umum. Rasanya memang berbeda sekali. Saat ini, Taeyong seolah memancarkan aura dahsyat yang mampu menarik perhatian seisi ruangan, seperti gaya tarik magnet yang dapat menarik besi mendekat.  Sikapnya sangat elegan dan penuh percaya diri, tidak ada gerakan berlebih dari bahasa tubuhnya. Setiap patah kata yang terucap dari mulutnya mampu menarik minat setiap orang untuk terus bertepuk tangan dan merasa tercengang.

"Lalu dimana letak perbedaannya?" Tzuyu berpikir keras. "Hmm..."

Seketika itu, Tzuyu merasa jarak antara mereka berdua terpaut sangat jauh.

Suara tepuk tangan kembali terdengar, berguna di seluruh ruangan. Tzuyu baru menyadari kalau sambutan dari Taeyong telah selesai, dan diapun ikut bertepuk tangan sejenak.

Tzuyu berdehem.

Seperti biasa, Tzuyu akan dengan cepat melupakan perasaan rumit itu lalu melanjutkan perburuan makanan.

"Daging kambing, daging sapi, seafood..."

Tidak usah memikirkan undian berhadiah yang tidak mungkin dia menangkan, lebih baik dia makan sepuasnya.

Tzuyu yang tengah asik menikmati makanannya, mendengar suara seorang pria dari belakangnya.

"Nona Chou."

"Ukh!"

Tzuyu tersedak.

Tzuyu memaksakan diri untuk menelan semua makanan yang ada di dalam mulutnya. Saat dia berbalik badan, ternyata sumber suara tersebut adalah suami dari Nona Jihyo, Kim Jungwoo.

TBC
Maaf ya, kali ini author update nya dikit banget, tpi tenang aja author udah nyiapin chapter lain kok. Jadi readers tunggu aja ya☺

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang