Chapter 56

2.1K 210 17
                                    

Happy reading gaes😊
Vomennya author tunggu👌

.
.
.
.
.

Tzuyu baru menyadari bahwa hubungannya dan Taeyong telah berjalan sekitar setengah tahun saat wanita itu menerima telepon dari Jisoo. Itu juga karena Jisoo bergosip dan mengatakan bahwa sudah hampir setengah tahun dia tidak menghubungi Tzuyu karena sibuk dengan pembuatan novel barunya.

"Tzuyu, di saat aku sedang bertapa untuk menulis novel baru apa telah terjadi sesuatu di antara kalian yang tidak bisa diceritakan? Ayo, beri tahu padaku!" kata Jisoo riang.

Tzuyu mendengus. "Katanya 'tidak bisa diceritakan', tapi masih juga kau tanyakan."

"Hai Tzuyu, kau jadi pintar bicara sekarang. Apa kekasih tercintamu itu juga pandai bersilat lidah?"

"Betul sekali!"

Berkata Taeyong, belakangan ini Tzuyu selalu bertemu dengan orang-orang sukses. Dia pun menyimpulkan bahwa semua orang sukses memiliki saru kesamaan, yaitu kemampuan untuk bersilat lidah yang sangat hebat. Apakah Jisoo akan memuji kemajuannya dalam bersilat lidah berkat hubungannya dengan Taeyong?

Saat Tzuyu sedang berpikir demikian, terdengar suara Jisoo yang cempreng, "Benar-benar hebat. Setelah berciuman atau apalah itu, sekarang kau tertular gaya bicara Bos Besarmu itu! Tapi Tzuyu, karena kemajuan gaya bicaramu sangat tinggi, berarti kalian sering berciuman, betul kan?!" (elah apa hubungannya coba:v -author)

Tzuyu emosi. "Kim Jisoo!"

Jisoo terkekeh. "Ayolah, untuk apa malu-malu. Serius, apa tidak ada hal spesial yanh terjadi pada kalian? Kalau begitu, aku sebagai pakar cinta tidak ada kerjaan dong? Tidak ada orang ketiga atau apa pun? Ah, tidak-tidak, aku tidak boleh bicara sembarangan. Anggap saja aku tidak bilang apa-apa. Kalau begitu... apakah kalian sudah 'bersentuhan'?"

"'Bersentuhan' katamu!" batin Tzuyu.

Tanpa sadar wajah Tzuyu bersemu merah.

Hm... Tentang 'bersentuhan' dalam versi Jisoo adalah melakukan sesuatu yang lebih dari pada ciuman... sebenarnya dalam bebarapa kesempatan saat mereka bermesraan Taeyong hampir kebablasan. Namun, Tzuyu tidak mungkin menceritakannya pada Jisoo karena dia tidak ingin mengumbar hubungan pribadinya walapun itu pada sahabatnya sendiri.

Tzuyu menjawab dengan tegas, "Tidak ada."

Jisoo mendesah. "Ya ampun Tzuyu, apa kau tahu? Keadaan kalian sekarang adalah keadaan yang paling dibenci oleh semua penulis novel romantis. Penulis hanya mampu menulis sekilas saja seperti, 'Beberapa bulan pun berlalu dan tokoh wanita masih saja dianggurin'. "

"Hah! Yang benar saja, beberapa bulan telah berlalu dan aku masih tetap harus kursus marketing," batin Tzuyu mengeluh.

Namun, mungkin karena mulut usil Jisoo, Tzuyu melalui hari dengan berbeda.

Suatu hari di tempat kursus, Tzuyu baru dari toilet dan kembali ke tempat duduknya. Tiba-tiba dia melihat sebuah amplop merah muda terselip di balik buku bacaannya.

"Surat cinta?"

Sementara itu, Taeyong yang ditinggal pacarnya kursus, akhirnya mengajak para petinggi kantor untuk bermain golf, sekaligus untuk mempererat hubungan profesional mereka. Tiba-tiba, Taeyong menerima panggilan telepon. Setelah diangkat, terdengar suara gugup seorang wanita yang kini menjadi pacarnya.

"Taeyong... Ba-bagaimana ini? Aku menerima surat Cinta!"

Taeyong dengan tenang menyelesaikan permainannya, lalu menjemput sang pacar untuk pergi makan bersama.

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang