Chapter 24

2.3K 223 7
                                    

Happy reading gaes...
Votmen-nya author tunggu lo😄

.
.
.
.
.

"Kenapa sebelumnya aku merasa jarak antara aku dan Presdir Lee sangat jauh? Salah! Seharusnya aku lebih menjauh lagi, hingga ke planet Pluto."

Tzuyu kembali berada dalam cengkraman Taeyong. Dengan terpaksa, dia mengikuti Taeyong sambil memegangi gelas minum. Dia berbasa-basi dengan para tamu, dan minum sedikit.

Tidak bisa memakan makanan enak di pesta sangatlah menyedihkan, dan sekarang dia masih harus berjalan ke sana kemari dengan sepatu hak tinggi sambil membawa gelas. meski dia tahu bahwa ini adalah ujian, tapi rasanya dia tidak sanggup lagi.

Contohnya pria tua itu.

"Nona Chou cantik dan menyenangkan. Aku pasti akan memilihmu nanti."

"Cantik dan menyenangkan... Ya ampun, Pak Tua! Kata-katamu terlalu berlebihan!"

"Terima kasih, Anda terlalu berlebihan." Tzuyu tersenyum canggung.

Lalu, pria tua lainnya juga berkomentar.

"Nona Chou memang sangat cantik dan awet muda, blablabla... blablabla..."

"Helo aku kan memang masih muda!" gerutu Tzuyu dalam hati. "Terima kasih, terima kasih," Tzuyu terus tersenyum meski dalam hati merasa orang-orang tersebut memang pandai bersilat lidah. Segala macam peribahasa telah didengarnya sepanjang malam ini.

Saat mereka telah menjauh, Tzuyu menyentuh ujung baju Taeyong. "Presdir Lee, apakah pria tua kedua lebih tinggi jabatannya daripada pria tua pertama?"

Taeyong mengangguk.

"Tebakanku memang benar," ujar Tzuyu bangga.

Tanpa menunggu balasan Taeyong, dia melanjutkan, "Karena Pak Tua yang kedua itu lebih pintar menggombal, jadi kupikir posisinya lebih tinggi dari Pak Tua yang pertama."

Taeyong hanya menggeleng. Dia menatap wajah merah Tzuyu. "Tampaknya dia sudah mabuk sampai berani bicara begitu. Lagi pula..."

Taeyong memandangi tangan Tzuyu yang sedang menarik-narik ujung bajunya. "Sekarang dia malah berani menarik ujung bajuku di depan umum."

Taeyong mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan, dan mengambil segelas minuman baru untuk Tzuyu.

"Apa ini?" Tzuyu memandangi minuman berwarna cerah dan menarik itu.

"Ini cocktail, kadar alkoholnya lebih rendah."

"Terima kasih," seru Tzuyu. Dia lupa bahwa pria yang baru saja berbicara dengannya merupakan atasan dari para pria yang tadi ditemuinya, yang kemampuan menggombalnya berkali-kali lipat lebih pintar dari dua pria tua tadi.

Bila dicicipi, alkohol dalam cocktail itu memang tidak terlalu terasa, tapi kadarnya bahkan jauh melebihi minuman anggur biasa.

Taeyong tersenyum kecil menatap Tzuyu. Namun kemudian dia mengernyit, "Di mana pun bungamu?"

Setiap wanita yang hadir di pesta itu akan diberi pin bunga. Di bawah pin bunga itu ada nomer, dan berdasarkan nomer tersebut, para pria akan memberikan suara kepada wanita teranggung.

Tzuyu bergidik. Apakah dia boleh bilng kalau dia sudah membuangnya, karena memakai pin bunga... terlihat sangat bodoh baginya..."

Tentu saja dia tidak boleh mengatakan itu!

"Ah! Di mana pin bungaku?" Tzuyu pura-pura terkejut dan langsung mencari ke sekelilingnya. "Lapor Presdir Lee, pin bungaku sudah hilang."

"Pin bungamu jatuh ke atas?"

"Hah? Bagaimana bisa, bukannya benda itu jatuh ke bawah bukan ke atas."

"Lalu kenapa kau tadi memandangi langit-langit ruangan?"

Tzuyu hanya membisu.

TBC

Nah ceritanya pin bunga yang di pake Tzuyu ama wanita-wanita lain yg datang ke pesta kaya gitu ya. Anggap aja di bawah ada bunganya.

Bos & Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang