Typo? Bilang
~~~~~~~~~~
Satu sekolah di buat melongo saat salah satu cowok yang sering di perebutan sana sini membawa seorang wanita turun dari mobil nya.
"Serius itu Vano?"
"Ntu cewek 'kan anak baru."
"Siapa tuh cewek?! Berani-berani nya bareng Vano."
"Anjir, Vano. Yang bening langsung di embat."
"Wah, tuh anak baru 'kan, baru mau gue pepet."
"Vano, gue di tikung duluan."
"Jadi anak baru, kegatelan banget sih."
Banyak nyinyiran dari sana sini. Alana memutar mata nya malas saat mendengar nya. Belum lagi Vano yang dengan santai nya masih jalan.
"Keganggu?" Tanya Vano tiba-tiba.
Alana melirik Vano. "Sedikit."
Alana menatap satu siswi yang masih melongo diam tak bergerak. Membuat Alana menggeleng melihat nya.
"Kenapa?" Tanya Alana saat sampai di depan nya.
Dia membuka mulut nya. "Wahhhh."
Alana dan Vano sama-sama mengkerutkan kening nya menatap aneh ke arah siswi satu ini.
Suara bel membuat semua tersentak dan kembali ke kelas, begitu juga siswi satu ini, dia mengerjab pelan dan langsung menyengir lebar.
"Ayo ke kelas, Al. Duluan ya." Pamit nya pada Vano dan menarik Alana untuk ke kelas.
Alana hanya mengikuti nya, tujuan nya memang ke kelas.
Saat sampai di kelas, ternyata sudah ada guru yang baru masuk juga. Alana dengan santai nya berjalan ke bangku, dan siswi tadi menunduk malu dan berjalan ke bangku nya.
Pelajaran berlangsung, semua tidak ada yang mengeluarkan suara, ada beberapa hal yang membuat mereka bungkam.
Satu, karena yang ngajar guru killer. Dua, karena memang ulangan dadakan berlangsung. Kelas yang awal nya tak terima langsung mengangguk saat guru itu melotot.
Alana? Jangan di tanya, dia hanya memasang wajah datar, empat menit berlalu, Alana sudah menyelesaikan semua nya.
Sedangkan yang lain masih menunduk mengerjakan soal.
Alana menatap guru di depan nya, yang sedang berdiri gagah nya dan memperhatikan seluruh murid nya. Tapi pandangan nya berhenti saat menatap Alana.
"Kenapa kamu melihati saya?" Tanya nya tegas.
Alana mengerutkan kening nya. "Salah memang?"
"Selesaikan!"
"Sudah."
Jawaban Alana membuat semua nya menoleh, menatap tak percaya Alana. Ulangan dadakan ini baru berlangsung sepuluh menit, dan Alana sudah menyelesaikan nya.
Guru itu juga sama, menatap tak percaya Alana. Dia menghampiri meja Alana dan memeriksa jawaban nya. Mata nya melebar saat melihat nya.
Guru itu melirik Alana. 'Ternyata benar yang di bicarakan oleh guru lain. Anak ini benar-benar jenius.'
"Kamu boleh keluar duluan." Kata guru itu pada Alana.
Alana dengan senang hati menerima tawaran itu. Bina menatap Alana tak percaya, beneran udah selesai?
"Kantin, Bin." Kata Alana sebelum pergi pada Bina yang masih melongo. Pasti kalian tau kan siapa siswi tadi?
Dengan santai nya Alana berjalan keluar meninggalkan teman-teman nya yang masih melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My name is ALANA
Teen Fiction"Saya mohon...... ampuni saya..." "Dengan melepaskan mu?" "Saya....mohon.." "Ck, sudahlah pak tua. Anda tidak cocok seperti itu, kemana kepercayaan dirimu? Sudah hilangkah dengan berhadapan dengan ku?" "Saya akan lakukan apapun yang anda mau, jika a...