>1<

2.7K 126 11
                                    

Typo? Bilangin

~~~~~~

Asap yang awal nya mengumpul saat keluar dari mulut seseorang langsung menghilang karena tiupan angin yang lewat.

Dia wanita. Dengan sebatang benda racun di sela jari nya yang membuat nya tenang. Dia menghisap dan menghembuskan nya lagi lagi dan lagi.

Mata nya menatap langit yang menunjukan bulan dan bintang yang terang.

Pandangan nya kosong, tapi jiwa nya sadar. Tangan nya tidak berhenti menyodorkan benda racun itu ke mulut nya untuk menghisap lagi lagi dan lagi.

Dia adalah wanita. Wanita yang mempunyai dunia kegelapan. Dunia yang tajam. Hidup nya tidak hanya main. Kekerasan adalah salah satu nya.

Dia adalah wanita. Wanita yang selama ini selalu di takuti oleh siapapun. Melawan nya sama saja menyerahkan nyawa dengan sia-sia.

Dia adalah wanita. Wanita yang dari kecil dididik dengan tegas. Membuat diri nya menjadi wanita remaja yang bukan pada umumnya.

Dia adalah wanita. Wanita yang selama ini menginginkan dunia luar yang bebas. Tapi itu hanya khayalan semata. Pikiran nya sudah di fokuskan oleh satu arah.

Dia adalah wanita. Wanita yang selalu disanjung karena kehebatan nya dalam memimpin salah satu dunia kegelapan.

"Nona Alana."

Mata coklat terang itu melirik seseorang yang baru saja memanggilnya.

"Ada apa?"

Suara yang seharusnya lembut dan enak di dengar kini menjadi dingin dan sangat menusuk saat mendengar suara nya.

"Tuan memanggil nona."

Terdapat jelas bahwa dia takut berbicara dengan gadis yang bernama Alana itu.

"Ada siapa saja?"

"Hanya ada Tuan dan Nyonya."

"Mamah?" Tanya nya mengerutkan kening.

"Iya Nona. Nyonya di sini bersama Tuan dan Tuan muda nya." Balas pelayan itu.

"Saya akan ke bawah."

Pelayan itu mengangguk dan langsung pergi dari dekat Alana.

Alana membuang benda yang baru saja di hisap itu, dia meregangkan otot nya yang terasa pegal.

Alana bangkit dan melangkah 'kan kaki nya menuju ke tempat yang memang harus di tuju.

Pria-pria tegap di sisi jalan langsung menundukkan kepala nya saat Alana berjalan.

"Kak Al."

Alana tersenyum tipis saat melihat adik nya berlari dan memeluk kaki Alana.

Alana mengendong nya dan berjalan menuju Papah dan Mamah nya.

Walaupun dia tau, dia bukan anak kandung, tapi tidak mengurangi rasa sayang nya pada dua orang ini. Karena mereka yang membuat Alana masih hidup sampai sekarang.

"Alana." Panggil Mamah lembut dan memeluk nya.

"Mamah." Alana membalas pelukan nya dan otomatis adik kecil nya juga ikut terpeluk.

"Ken ikut ke peluk nih." Keluh adik kecil nya.

Alana dan mamah nya melepas pelukan nya, dan terkekeh melihat putra kecil nya. "Lagian kamu ngapain masih di gendong kakak kamu. Kamu itu berat tau."

Alana tersenyum kecil mendengar ucapan Mamah-nya. Dia menurunkan Ken dan langsung berjalan ke arah Papah-nya.

Papah nya langsung memeluk Alena lembut dan membelai rambut Alana.

My name is          ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang