>19<

568 44 0
                                    

Typo? Bilangin

~~~~~~~~~~








"ALANA!!!! ALANA!!!!"

DUK

DUK

DUK

DUK

Alana mengerjab-ngerjab beberapa kali dan mulai bangun dari tidur nya.

"Alana!!!"

Alana memijit pelipis nya karena teriakan itu. Dengan malas ia bangun dan membuka pintunya.

Bruk!

"Anjir badan gue."

"Aduh......tangan Bina ketindihan."

"Kaki Ken kejepit!"

Alana mengerutkan kening nya menatap tiga manusia yang sedang berusaha bangun.

"Al. Kalo mau buka bilang dong!" Omel Anggun.

"Tau! Sakit nih tangan gue." Timpal Bina.

"Kaki Ken juga." Sambung Ken.

Alana memperhatikan ketiganya dan berdehem pelan. "Ngapain?" Tanya Alana datar.

"Kakak di kamar mulu, keluar napa. Udah kayak jomblo." Celetuk Ken dengan polosnya.

"Kamu di ajarin siapa?" Tanya Alana dingin.

Bina dan Anggun menelan ludah nya kasar. Kedua nya saling melemparkan tatapan.

"KaBin sama Ka Agun."

"Anggun Ken." Koreksi Anggun.

"Ah itu! Sama aja lah."

Alana makin mengerutkan kening nya. Ketiga berdebat dan di situlah, Alana yang paling tidak mengerti. Mungkin karena paling Alana waras di sini.

"Acaranya udahan?" Tanya Alana.

Ketiga berhenti berdebat dan mengangguk bersama. "Udah."

"Kenapa?"

"Alana gak liat emang sekarang jam berapa?" Tanya Bina.

Alana menoleh pada jam dinding. Jarum pendeknya yang menunjukan pukul 8 malam. Astaga! Apa Alana tertidur selama itu.

Alana berdehem dan menetralkan wajahnya kembali dari keterkejutan.

"Mamah di mana?" Alana bertanya pada Ken.

"Di kamar sama Papah."

"Papah?"

Ken mengangguk. "Papah baru pulang dan langsung di ajak joget sama Mamah."

"Papah mau?"

"Ya nggak!" Alana menoleh pada dua teman laknatnya. Karena tadi menjawab

"Asal lo tau ya, Al! Papah lo bukan nya ikut joget. Tapi malah bubarin semuanya!" Kata Anggun marah.

"Ho'oh. Padahal tadi lagi bagian nya Bina nyanyi." Sahut Bina.

"Udah gitu Mamah lo langsung diseret ke kamar nya. Eh, ampe karang kaga keluar." Lanjut Anggun.

"Tapi Ken seneng, akhirnya tenang juga nih rumah." Celetuk Ken yang langsung mendapat tatapan tajam dari Bina dan Anggun.

Alana memutar matanya malas. Dan menatap kedua teman nya. Ah iya, Alana sudah menganggapnya teman. "Kalian kenapa gak pulang?"

"Lo ngusir kita, Al?" Tanya Anggun di buat sedih.

"Jahat banget, hiks." Sambung Bina dengan sesekali berekting nangis.

My name is          ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang