Typo? Bilangin
~~~~~~~~~~~
Selama pelajaran berlangsung. Bina tak henti-hentinya mengeluh. Palanya pusing lah, perutnya sakit lah. Dan itu semua dia mengeluh pada Alana. Dan pasti, Alana mencampakkan nya. Membuat Bina tambah gusar.
Anggun yang selalu mencuri-curi pandangan kepada mereka, Anggun sedari tadi terkekeh melihat Bina yang tidak bisa diam, berbeda dengan wanita yang di sebelahnya.
Sedangkan Alana, benar-benar kesal setengah mampus dengan Bina. Walaupun sedari tadi dia diam. Tapi tidak dengan pikiran nya. Dia terus mengumpati Bina yang tidak bisa diam.
"Al, nanti ke kantin ya." Kata Bina dengan gaya imutnya.
"Em."
Wajah Bina kembali di tekuk, dari semua pertanyaan Bina. Alana selalu menjawab nya dengan deheman.
"Al, nanti ke rumah lagi ya. Gue mau main sama cowok gue." Katanya lagi.
"Em."
Muka Bina tambah masam. Dan ya, soal cowok itu. Dia adalah Ken, itu juga kata Bina sendiri. Ingat di mana malam Ken menumpahkan minuman ke kertas. Dan ya, Bina bilang Ken harus jadi pacar nya.
Flashback malam itu
"Maafin Ken ya kaBin." Entah sudah berapa kali Ken berbicara seperti itu pada Bina yang masih menekuk wajah nya.
"Ck, udah sana Ken. Balik ke kamar kamu." Kata Alana yang tak jauh dari mereka.
"Tapi Ka Bina belum maafin Ken." Balas Ken.
Alana memutar matanya malas melihat drama mereka berdua yang tak kunjung udahan juga. Dan memutuskan udah diam.
"KaBin." Panggil Ken.
"Kalo mau di maafin, ada syaratnya." Kata Bina yang akhirnya mengeluarkan suara.
"Apa?!" Tanya Ken dengan wajah berbinar.
Bina menatap Ken yang masih memasang wajah berharap. Alana yang mengambil cankirnya tetap memperhatikan drama mereka.
"Jadi pacar KaBin ya?"
UhukUhuk
Ken melongo di tempat. Sedangkan Alana mengelap mulut nya dengan tangan. Dan menatap horor Bina.
"Serius KaBin?" Tanya Ken memastikan.
Bina mengangguk mantap. Membuat Alana makin memaki tingkah Bina.
Flashback off
Dan sejak itupun. Bina makin sok berkuasa tentang Ken, untung Ken tidak begitu masalah dengan permintaan Bina yang di bilang aneh itu.
Kringgggg
Bel berbunyi menyudahi pelajaran. Membuat wajah Bina berseri, sedangkan Alana makin malas.
"Hai, kantin bareng yu." Ajak Anggun yang entah datang kapan.
"Eh?"
Jelas sekali wajah Bina terkejut, yang kemudian di sambung dengan wajah berseri. "Ayok."
Dia menoleh pada Alana yang masih membereskan buku nya. "Ayo Al."
"Em."
Awal nya wajah Bina cemberut, tapi kemudian di gantikan oleh wajah berseri lagi karena menoleh pada Anggun.
-
Ketiga nya berjalan menuju kantin. Dengan Alana di tengah. Membuat nya semakin di pusat perhatian. Apa lagi Anggun membuat nya makin heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My name is ALANA
Fiksi Remaja"Saya mohon...... ampuni saya..." "Dengan melepaskan mu?" "Saya....mohon.." "Ck, sudahlah pak tua. Anda tidak cocok seperti itu, kemana kepercayaan dirimu? Sudah hilangkah dengan berhadapan dengan ku?" "Saya akan lakukan apapun yang anda mau, jika a...