>15<

662 54 1
                                    

Typo? Bilang

~~~~~~~~~

"Nona, semua sudah berkumpul di dalam." Kata pengawal nya dengan sedikit menunduk.

Alana mengangguk dan berjalan menuju ke salah satu ruangan dengan pencahayaan remang-remang.

Dua wanita dan dua pria yang sedang duduk di kursi dengan tangan dan kaki di ikat langsung menegang saat Alana datang dan dengan santainya duduk di depan mereka.

Dalam topeng, Alana tersenyum miring. Walaupun wajah nya dalam topeng, tetap saja mereka bisa merasakan aura Alana sendiri.

"Rupanya kalian sudah tak sayang nyawa?" Tanya Alana sinis.

"Ma...maaf Nona. Sa....saya tak bermaksud begitu." Ucap salah satu wanita itu dengan nada bergetar.

"Berani buka suara, huh?"

Wanita yang membuka suara itu langsung menunduk takut.

"Tau kesalahan kalian?" Tanya Alana.

Hening.

Tak ada yang berani buka suara, sekali pun serangga. Karena mereka tau sudah masuk sarang siapa.

"Tak ada yang berniat berjawab?"

"Maaf nona. Kami mengakui jika kami salah. Kami minta maaf." Ucap salah satu pria itu dengan nada bergetar.

Alana mengangguk-anggukan kepalanya. "Tau kenapa kalian sampai di hukum begini?"

"Iya nona. Kami tau kami salah, kami berjanji akan mengembalikan semuanya."

"Bagaimana jika bukan uang yang ku mau. Tapi." Alana memiringkan kepalanya. "Nyawa kalian."

Ke-empatnya mengangkat kepala dan melotot tak percaya.

"Sudah pernah dengar bukan siapa itu BLACKGILRS ? Wanita yang tak punya belas kasihan."

"Maaf nona tolong maafkan kami."

"Kami berjanji nona akan melakukan apapun yang nona mau."

"Iya nona. Asalkan tolong biarkan kami hidup."

"Kami akan mengabdi padamu nona."

Isakan dan suara permohonan terdengar begitu jelas di telinga Alana.

"Melakukan apapun?" Tanya Alana.

"Iya nona!" Jawab mereka serempak.

"Tapi....bagaimana saya bisa percaya dengan kalian? Jika kalian saja berkhianat pada perusahaan kalian sendiri?"

"Anggap saja itu karena kami khilaf nona. Kami mohon jangan bunuh kami, dan kami akan berjanji untuk melakukan apapun untuk nona." Jawab pria di depan nya ini dengan begeter.

Alana tidak menjawab, dia memperhatikan empat orang di depannya ini dengan teliti, sesekali mengingat siapa keluarga nya, apa yang mereka lakukan, dan apa hukuman yang pas untuk mereka.

"Baik." Mereka mengangkat kepala dengan wajah berseri. "Saya akan beri kalian kesempatan kedua kali ini."

Para pengawal Alana awalnya melotot tak percaya dengan ucapan Alana. Apakah benar dia nona nya?

"Non-"

"Sst. Aku akan mengasih tugas untuk mereka." Potong Alana.

Alana tau betul apa yang dipikirkan para pengawalnya. Mungkin bisa di bilang, Alana yang kini berbeda sedikit. Karena biasa nya Alana akan langsung menghabisi siapapun yang membuat pikiran nya marah, tanpa mengasih kesempatan kedua. Dan kini, Alana mengasih nya kesempatan?

My name is          ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang