"Lah lu ga jadi pergi" suara Kak Yuta di sebrang sana sontak bikin gue tersadar dari lamunan.
"Hmm" gue lagi ga mau berantem sama dia kali ini. Biarin dia ngomel sendiri.
"Jawab kek bangk—"
Kringgggggg
"Hah?" "Lah iya Pak" "Ini mau saya can—" "Hah udah di depan?" "Iya ya saya kesana"
Gue buru - buru bangkit dari sofa ninggalin Kak Yuta yang ngeliat gue cengo.
Tepat di depan rumah gue sebuah mobil sedan warna putih terparkir jelas. Iya itu abang ojol bukan Lucas, mantan gue 12 menit lalu.
Tepatnya malam minggu kali ini gue mau jalan sama dia. Untuk pertama kali setelah 3 bulan gue enggak ketemu dia. Lebih tepatnya kita ldr.
Tapi yang gue dapet malah permohonan maaf. Emang lebaran dimajuin ya? Iya dia bilang "Maaf, kita udahan aja. Kamu bahagia terus pokoknya"
Enggak gue bales ataupun baca karena cuma gue baca di pop up. Padahal gue udah siap dandan rapi kali ini. Dan lupa juga kalo gue order ojek online. Mau ke kafe biasanya tadi, cuma yah moodnya udah hancur. Enggak tau deh mau kemana.
"Ini ke daerah xx itu ya mba? Kafenya deket itu kan?" tanya mas ojol sambil nyetir.
Gue diem sejenak. Berfikir. Masa iya gue kesana sendiri. Mau ngapain? Mau pesen kopi pahit trus bandingin pahitan mana sama hidup gue.
"Hmm jalan aja dulu Pak"
Bapak ojolnya ngelirik dari kaca atas. Dia terlihat ngangkat sedikit bibirnya.
"Mas aja mba, saya ga setua itu" lalu dia terkekeh.
"Hehe iya m-as" ya suka - suka dia aja.
Gue mengetik sesuatu di hp. Lebih tepatnya menghubungi Pinky. Mungkin dia sekarang gabut dan mau nemenin gue.
"Halo Pink"
"Eh haloo, ada apa gerangan nih? Tumben"
"Lo dimana deh? Ke kafe biasanya yuk?"
"Tumben lagi ngajak gue. Bukannya Lucas balik ya? Lo kenapa ga sama d—"
"Putus"
"hAH?? SERIUS????"
"Benefit apa yang gue dapet dari boong?"
"Hmm iya juga sih, eh tapi kenapa?"
"Udah nemu yang pas kali pas kita ldr haha"
"Hey jan sedih dong"
"Ya makanya lo dimana? Temenin gue sini"
"Astaga y/n lo lupa besok itu kawinan saudara gue. Gue lagi di luar kota. Ga bisa"
"Sia - sia bangke gue nelfon lo"
"Yah..Yah maaf deh. Lusa kita jalan bareng. Ok cantik?"
"Yah serah lo"
"Ok have fun. Jan lompat gedung lo"
"Dih yakali"
"Hihihi. Udah ya bye"
"Bye"
Setelah menutup telfon dari Pinky. Gue menghembuskan nafas pasrah lalu menatap ke luar jendela. Pemandangan kota di saat malam minggu.
Sampe satu nama terlintas di otak gue. Buru - buru gue ngetik nama dia di kontak.
"Hal—"
"HAL—O ARRKKKK"
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Short Story
FanfictionDisclaimer cerita ini cuma fiksi jadi jangan dibawa beneran 😊 Highest Rank : 1 #jaehyun