blue jeans (jaemin; pov)

2.5K 375 33
                                    

Have I told you lately?
That I miss you badly?
Sometimes I wish
That I could still call you mine
Still call you mine

Jam setengah 8 pagi gue berangkat ke kampus. Tapi sebelum itu biasanya gue jemput y/n di rumahnya. Udah suatu kebiasaan sih gue jemput dia, tanpa dia minta.

Memakirkan mobil depan rumahnya, lalu menunggu beberapa menit sampai akhirnya dia keluar dari rumah. Hal yang gue lakuin tiap nunggu dia biasanya main game pubg bentaran. Biar ga bosen - bosen amat lah.

Penampakan Jaemin jemput mbak y/n buat ke kampus bareng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampakan Jaemin jemput mbak y/n buat ke kampus bareng.

Tapi kali ini ada yang aneh. Setelah dia membuka pagar rumahnya. Kemudian disusul abang - abang ojek online. Tapi sebelum dia naik ke motor abang ojol, dia sempet ngeliat gue. Tatapan yang...

"Sial lo bego banget Jaem, kan lo udah putus sebulan lalu"

Untuk beberapa menit dia natap gue, tatapan seperti 'bingung'. Tapi kemudian dia berhenti ngeliatin gue dan pergi sama abang ojol.

Selama perjalanan gue menuruntuki kebodohan yang sudah gue buat. Kenapa gue bisa se-lupa itu. Beneran dengan sadar gue nyetir ke rumah dia, nungguin dia.

Well, 3 tahun pacaran. Dan baru aja putus 1 bulan bukan hal yang mudah. Gue tampol ya yang bilang gue sadboy. Engga ya.

Memilih duduk di bangku belakang adalah jalan gue yang suka tiba - tiba blank trus bengong sendiri. Bangku mulai terisi anak - anak. Tapi setengah dari mereka sepertinya bukan akan kelas yang biasanya.

Ada segerombolan cewe datang dan yang gue liat dibarisan paling akhir ada. WAITT ini gue ga halusinasi lagi kan.

Kok ada y/n.

"Jen, kok kelas kita ada..."

"Mantan lo maksudnya?" tanya Jeno balik.

Gue mengangguk. "Lo ga baca grup apa grupnya lo mute setahun?" jawab Jeno.

Bener aja, kelas pagi ini gabungan kelas C sama A. Makanya gue liat y/n barusan. Artinya gue ga halu tadi.

Ini gue harus seneng apa sedih ya. Dari 82 mahasiswa kenapa gue harus sekelompok sama— mantan sendiri. Takdir gitu amat sama gue.

"Jadi mau dikerjain kapan?" tanya dia yang tiba - tiba mendatangi meja gue.

"T-terserah sih enaknya kapan" kenapa gue jadi gagap begini. Wah jatuh harga diri ini.

Dia berpikir sejenak, jujur gue gemes kalo liat dia lagi serius gini bawannya pengen uyel - uyel mulu. "Weekend ini gimana?" tanya dia lagi.

NCT Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang