"Makan yang banyak John" kata Mama gue yang ngasihin lauk ke piring Kak Johnny. Dia numpang tidur sekalian numpang makan. Magadir emang. Memang gatau diri.
"Kamu juga y/n makan yang banyak biar kuat ketemu camer ntar" kata Kak Johnny sukses buat gue keselek. Buru - buru gue minum.
"Apa sih Kak Johnny aku gak mau!" Bentak gue.
"Camer? Kalian mau ngapain?" Tanya Mama gue penasaran
"Nggak ada ko—"
"Saya mau lamar y/n Tante" potong Kak Johnny. Mama gue? Jelas kaget.
"Oh jadi kamu pacar y/n?" Tanya Mama gue.
"Iya Tante. Doain ya biar Mama aku kasih restu" kata Johnny pede level dewa.
"IH ENGGAK MA. ENGGAK. AKU MASIH JOMBLO" gue berusaha mengelak.
"Gapapa y/n lagian Johnny juga baik. Dia sering kesini juga. Jadi Mama tau lah dia gimana" kata Mama.
Gue menggendus kesel. Ya gimana ga kesel. Mama lo se-kubuh sama dia.
Kali ini gue udah di mobil Kak Johnny yang udah berhenti indah di depan rumah dia. Sekarang jam 4 kurang 15 menit.
"Kak ini yakin? Maksudnya beneran?" Tanya gue yang mandang Kak Johnny penuh harap kalo ini semua trap.
"Lo enggak liat cctv kan? Disana? Disana?" Kata Johnny yang nunjuk sisi kanan dan kiri rumahnya.
"Engga" ok gue nyerah
Masuk rumah Kak Johnny lumayan rapi. Vintage interiornya serasa di rumah nenek gue.
"Ma Johnny pulang" teriak Kak Jhonny pas kita masuk.
"Iya bentar" teriak Mama Kak Johnny yang keknya masih di kamar. Gue udah yang gemeter gimana. Deg - degan Kak Johnny mau atraksi apaan nanti.
Setelah gue duduk dan Kak Johnny duduk samping gue. Mama Kak Johnny dateng.
"Hei" sapa Mama Kak Johnny
Mamanya rada gawl menurut gue.
Kek gini lah emaknya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
